Terobosan Revolusioner: Ilmuwan Temukan Cara Mengisi Daya Smartphone Kurang dari 1 Menit!
Jum'at, 06 September 2024 - 08:20 WIB
JAKARTA - Para peneliti di University of Colorado Boulder membuat penemuan luar biasa terkait teknologi baterai di smartphone.
Menurut SciTechDaily, tim peneliti percaya mereka membuat inovasi untuk mengisi penuh baterai smartphone yang mati dalam waktu kurang dari satu menit. Tapi, dampaknya justru jauh lebih besar dari itu.
Penemuan revolusioner ini berpotensi memungkinkan laptop mengisi daya dari nol hingga 100% hanya dalam satu menit. Bahkan baterai kendaraan listrik terisi penuh dalam waktu 10 menit saja.
Selain itu, jika diterapkan dalam skala lebih besar, penemuan ini dapat meningkatkan penyimpanan energi dan mempercepat distribusi dari jaringan listrik.
Penemuan tersebut terwujud dengan mempelajari bagaimana ion bergerak melalui pori-pori superkapasitor yang saling terhubung.
Superkapasitor berfungsi mirip baterai, tetapi memiliki kepadatan energi yang jauh lebih tinggi, tingkat pengisian dan pengeluaran lebih cepat, dan dapat menangani lebih dari 1.000.000 siklus pengisian/pengeluaran. Adapun kebanyakan baterai hanya dapat menangani 2.000 hingga 3.000 siklus.
Namun, kekurangan superkapasitor adalah harganya yang lebih mahal dan self-discharge lebih tinggi, kehilangan sekitar 30% energi yang tersimpan dalam sebulan dibanding baterai yang hanya kehilangan sekitar 10%.
Ini karena superkapasitor bergantung pada akumulasi ion dalam pori-porinya. Para peneliti, termasuk Ankur Gupta, seorang asisten profesor teknik kimia dan biologi di CU, menggunakan teknik teknik kimia yang biasanya digunakan untuk mempelajari aliran dalam bahan berpori seperti reservoir minyak dan filtrasi air.
“Mengingat peran penting energi di masa depan planet ini, saya terinspirasi untuk menerapkan pengetahuan teknik kimia saya untuk memajukan perangkat penyimpanan energi," kata Gupta.
Menurut SciTechDaily, tim peneliti percaya mereka membuat inovasi untuk mengisi penuh baterai smartphone yang mati dalam waktu kurang dari satu menit. Tapi, dampaknya justru jauh lebih besar dari itu.
Penemuan revolusioner ini berpotensi memungkinkan laptop mengisi daya dari nol hingga 100% hanya dalam satu menit. Bahkan baterai kendaraan listrik terisi penuh dalam waktu 10 menit saja.
Selain itu, jika diterapkan dalam skala lebih besar, penemuan ini dapat meningkatkan penyimpanan energi dan mempercepat distribusi dari jaringan listrik.
Penemuan tersebut terwujud dengan mempelajari bagaimana ion bergerak melalui pori-pori superkapasitor yang saling terhubung.
Superkapasitor berfungsi mirip baterai, tetapi memiliki kepadatan energi yang jauh lebih tinggi, tingkat pengisian dan pengeluaran lebih cepat, dan dapat menangani lebih dari 1.000.000 siklus pengisian/pengeluaran. Adapun kebanyakan baterai hanya dapat menangani 2.000 hingga 3.000 siklus.
Namun, kekurangan superkapasitor adalah harganya yang lebih mahal dan self-discharge lebih tinggi, kehilangan sekitar 30% energi yang tersimpan dalam sebulan dibanding baterai yang hanya kehilangan sekitar 10%.
Ini karena superkapasitor bergantung pada akumulasi ion dalam pori-porinya. Para peneliti, termasuk Ankur Gupta, seorang asisten profesor teknik kimia dan biologi di CU, menggunakan teknik teknik kimia yang biasanya digunakan untuk mempelajari aliran dalam bahan berpori seperti reservoir minyak dan filtrasi air.
“Mengingat peran penting energi di masa depan planet ini, saya terinspirasi untuk menerapkan pengetahuan teknik kimia saya untuk memajukan perangkat penyimpanan energi," kata Gupta.
tulis komentar anda