Ekosistem Web2 dan Web3 Cegah Kebocoran Data dengan AI
Selasa, 27 Agustus 2024 - 06:40 WIB
JAKARTA - Kasus kebocoran data di Indonesia memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman siber semakin kompleks dan seringkali sulit dihindari.
Melihat situasi tersebut, ForU.AI, perusahaan teknologi yang berdedikasi untuk mengubah privasi dan keamanan data, mengumumkan peluncuran teknologi yang dirancang untuk mengatasi masalah pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3.
Sayangnya, mantan CEO dan Founder Tokocrypto Pang Xue Kai menyebut, ekosistem Web2 tidak memungkinkan pemilik data pribadi memiliki, mengelola, dan mengontrol data mereka. Alhasil, banyaknya celah keamanan di ekosistem web2 membuat banyak orang mulai berpikir untuk beralih mengandalkan teknologi di ekosistem web3.
Atas dasar itu, founder ForU.AI itu menegaskan pihaknya berkomitmen untuk mengatasi pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem web2 maupun web3. "ForU.AI hadir di tengah ekosistem Web3 yang semakin matang, terlihat dari berbagai peningkatan teknologinya, seperti protokol Layer 2 hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang ramah pengguna," katanya dalam keterangan persnya, Selasa (27/8/2024).
Di Indonesia, adopsi teknologi Web3 juga sudah tidak sebatas pada perdagangan kripto, tetapi juga sudah masuk ke aspek pengelolaan aset digital, Decentralized Autonomous Organizations, hingga memonetisasi data pribadi. Di awal kemunculannya beberapa tahun lalu, ekosistem Web3 dan teknologi yang ada di dalamnya masih berada di tahap awal.
Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistem Web3 masih di isi oleh berbagai proyek yang bersifat eksperimental, sebatas mengikuti hype, hingga spekulatif. Kini, ekosistem Web3 sudah berbeda, terlihat dari adopsi teknologi yang lebih masif, jumlah investasi, dan ekosistem pendukungnya.
Web3 kini tidak lagi terbatas pada kripto. Prinsip-prinsip desentralisasi, transparansi, dan kontrol pengguna sudah mulai diterapkan di berbagai industri, mulai dari keuangan dan seni, hingga rantai pasok dan media sosial.
Seiring dengan masifnya adopsi teknologi Web3, ForU.AI turut menghadirkan solusi yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dan memonetisasi data sesuai kehendak mereka. ForU.AI merupakan perusahaan pertama yang mengombinasikan teknologi blockchain, artificial intelligence (AI), dan Decentralised Identity (DiD) untuk memfasilitasi interoperabilitas data pribadi di seluruh lingkungan Web2 dan Web3.
Melihat situasi tersebut, ForU.AI, perusahaan teknologi yang berdedikasi untuk mengubah privasi dan keamanan data, mengumumkan peluncuran teknologi yang dirancang untuk mengatasi masalah pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3.
Sayangnya, mantan CEO dan Founder Tokocrypto Pang Xue Kai menyebut, ekosistem Web2 tidak memungkinkan pemilik data pribadi memiliki, mengelola, dan mengontrol data mereka. Alhasil, banyaknya celah keamanan di ekosistem web2 membuat banyak orang mulai berpikir untuk beralih mengandalkan teknologi di ekosistem web3.
Atas dasar itu, founder ForU.AI itu menegaskan pihaknya berkomitmen untuk mengatasi pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem web2 maupun web3. "ForU.AI hadir di tengah ekosistem Web3 yang semakin matang, terlihat dari berbagai peningkatan teknologinya, seperti protokol Layer 2 hingga aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang ramah pengguna," katanya dalam keterangan persnya, Selasa (27/8/2024).
Di Indonesia, adopsi teknologi Web3 juga sudah tidak sebatas pada perdagangan kripto, tetapi juga sudah masuk ke aspek pengelolaan aset digital, Decentralized Autonomous Organizations, hingga memonetisasi data pribadi. Di awal kemunculannya beberapa tahun lalu, ekosistem Web3 dan teknologi yang ada di dalamnya masih berada di tahap awal.
Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistem Web3 masih di isi oleh berbagai proyek yang bersifat eksperimental, sebatas mengikuti hype, hingga spekulatif. Kini, ekosistem Web3 sudah berbeda, terlihat dari adopsi teknologi yang lebih masif, jumlah investasi, dan ekosistem pendukungnya.
Web3 kini tidak lagi terbatas pada kripto. Prinsip-prinsip desentralisasi, transparansi, dan kontrol pengguna sudah mulai diterapkan di berbagai industri, mulai dari keuangan dan seni, hingga rantai pasok dan media sosial.
Seiring dengan masifnya adopsi teknologi Web3, ForU.AI turut menghadirkan solusi yang memungkinkan pengguna untuk mengelola dan memonetisasi data sesuai kehendak mereka. ForU.AI merupakan perusahaan pertama yang mengombinasikan teknologi blockchain, artificial intelligence (AI), dan Decentralised Identity (DiD) untuk memfasilitasi interoperabilitas data pribadi di seluruh lingkungan Web2 dan Web3.
tulis komentar anda