Black Myth: Wukong Jadi Game AAA China Tersukses, Media Barat Malah Nyinyir!

Rabu, 21 Agustus 2024 - 21:19 WIB
Black Myth: Wukong didasarkan pada kisah Raja Kera legendaris dari karya sastra klasik Tiongkok yang dapat berubah bentuk menjadi manusia, hewan, dan benda mati. Foto: Reuters
CHINA - Selama ini game AAA (dengan bujet sangat tinggi) yang sukses selalu didominasi studio game Amerika. Karena itu, ketika game Black Myth: Wukong sukses besar, media-media barat memberitakan hal-hal negatif.

Tuduhan Miring dan Spekulasi Liar

Isu negatif yang diangkat beragam. Misalnya, tuduhan misogini dan sensor dan mempertanyakan nilai-nilai yang diangkat Game Science, studio yang membuat Black Myth: Wukong.

Lalu, spekulasi adanya inflasi angka lantaran game tersebut memecahkan rekor karena dimainkan oleh 2,2 juta pemain secara bersamaan di platform Steam. Bahkan, tuduhan dukungan dari pemerintah China.



Perang Budaya

Black Myth: Wukong diadopsi dari kisah "Journey to the West" Dinasti Ming. Para pemain dari seluruh dunia akan “dipaksa” untuk mempelajari kebudayaan China.

“Pemain Tiongkok di masa lalu telah melalui proses pemahaman lintas budaya ini, sekarang giliran pemain luar negeri untuk belajar... dan memahami budaya tradisional Tiongkok,” tulis China Central Television dalam sebuah blog.

Mengambil inspirasi dari kisah Kera Sakti Sun Wukong yang memperoleh kekuatan supernatural dengan berlatih Taoisme, "Black Myth: Wukong" hanya dapat dinikmati jika pemain familiar dengan plot klasik abad ke-16 ini, kata penyiar di stasiun TV tersebut.

Pengembang Game China Diakui Dunia

Game berbasis PC/konsol ini diluncurkan pada hari Selasa kemarin oleh Game Science, sebuah startup yang didukung Tencent, dan mendapat sambutan meriah di media sosial Tiongkok. Tagar tentang video game ini mengumpulkan 1,7 miliar tampilan di Weibo, mikroblog mirip X di Tiongkok.

“Peluncuran ini menandai langkah berani para pengembang game Tiongkok ke pasar yang telah lama didominasi oleh judul-judul triple-A Barat,” tulis kantor berita resmi Xinhua dalam sebuah editorial pada hari Rabu.

“Dengan terobosan ini, bahasa default dari sebuah game triple-A bukan lagi bahasa Inggris, melainkan bahasa China,” tambahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More