Teknologi Keamanan Data Dinilai Tidak Cukup untuk Menangkal Serangan Siber

Selasa, 23 Juli 2024 - 20:04 WIB
Cyber resilience menjadi sangat penting karena melibatkan manajemen resiko, perencanaan tanggap darurat, backup, dan pemulihan atau recovery.

Prinsipnya menggabungkan pendekatan proaktif dan reaktif dengan kesiapan untuk merespons dan pulih dari serangan secara cepat, sehingga memastikan kegiatan operasional dapat dilanjutkan. Masing-masing pengguna wajib memahami perannya dalam pemulihan dari insiden siber.

Untuk bisa menghadirkan sistem keamanan yang menyeluruh dan bisa diandalkan, Cyber Security dan Cyber Resilience wajib berjalan beriringan. Sebagai Cloud-Centric Managed Security Services Provider (MSSP) pertama di Indonesia, DTrust dari Datacomm menggunakan penerapan terstruktur yaitu Cyber Security Framework.

Ada beberapa komponen utama yang diterapkan DTrust. Pertama adalah Identification, yaitu pemahaman tentang apa saja yang perlu dilindungi di perusahaan, contohnya aset-aset kritis perusahaan. Kedua adalah Detection, yakni kemampuan untuk mengidentifikasi adanya serangan atau ancaman.

Ketiga adalah Protection, yaitu langkah untuk mencegah terjadinya serangan atau kerusakan. Keempat adalah Response, atau kemampuan untuk menanggapi dan menangani insiden keamanan. Terakhir Recovery, merupakan langkah untuk memulihkan operasi normal setelah terjadinya insiden.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More