Selain Judi Online, Masyarakat Indonesia Juga Ketagihan Paylater

Jum'at, 28 Juni 2024 - 08:47 WIB
Paylater semakin menjadi pilihan utama konsumen untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Foto: Sindonews/Danang Arradian
JAKARTA - Masyarakat Indonesia suka sekali berhutang: yang penting beli dulu, bayar belakangan. Itu, yang membuat layanan Paylater tumbuh subur seperti halnya judi online. Ini terlihat dari laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan dan kepuasan pengguna layanan Paylater.

Laporan tersebut diungkap oleh Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC). Data diperoleh dari analisis transaksi online dan offline lebih dari 2 juta pengguna Kredivo di 34 provinsi di Indonesia serta survei online terhadap hampir 7 ribu responden antara 10 Maret hingga 7 April 2024.

Transaksi Paylater mengalami peningkatan di 6 dari 13 kategori produk sepanjang 2023. Tingkat kepuasan pengguna juga meningkat dari 7,96 pada tahun sebelumnya menjadi 8,18 pada 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Paylater semakin menjadi pilihan utama konsumen untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Penetrasi ke Kota Tier 2 dan 3

Adopsi Paylater semakin merata di berbagai kota, terutama di kota-kota tier 2 dan 3. Pengguna di atas usia 36 tahun meningkat menjadi 29,6% pada 2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 27,8%.



Penetrasi ini tidak hanya terbatas pada platform e-commerce, tetapi juga di sektor belanja offline, di mana transaksi offline Paylater meningkat sebesar 169% sepanjang 2023.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo menyebut bahwa ada pemerataan adopsi Paylater ke berbagai wilayah hingga kepuasan pengguna dari lintas generasi. “Kedepannya industri Paylater bakal terus menggeliat," katanya.

Executive Director Katadata Insight Center Adek Media Roza menyebut bahwa selama 2023 transaksi Paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat, yaitu sebesar 44% dari total seluruh transaksi.

Apa yang Menyebabkan Adopsi Paylater Semakin Tinggi?

Tren peningkatan transaksi offline terjadi selama libur akhir tahun dan promosi dari berbagai merchant. Kota-kota tier 2 dan 3 mendominasi transaksi Paylater di merchant offline, dengan persentase sebesar 53,1% dibandingkan kota-kota tier 1.

Adopsi Paylater di kota tier 2 dan 3 menjadi pilihan bagi masyarakat untuk tetap berbelanja menggunakan Paylater tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim. Di sisi lain, transaksi Paylater secara online tetap didominasi oleh kota-kota tier 1 dengan kontribusi sebesar 50,5%.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More