Robot Tikus dengan Otak Buatan Diperkenalkan, Ini Wujudnya
Senin, 17 Juni 2024 - 10:28 WIB
LONDON - Dunia robotika hewan pengerat mungkin akan segera memasuki babak baru dengan penciptaan tikus virtual yang memiliki otak buatan. Tikus virtual ini mampu bergerak dengan cara yang sangat mirip dengan tikus sungguhan.
Seperti dilansir dari Daily Star, Minggu (17/6/2024), tujuan utama dari pengembangan makhluk canggih ini adalah untuk membantu para ilmuwan memahami bagaimana otak mengendalikan gerakan.
Para ahli otak menjelaskan bahwa kelincahan manusia dan spesies lain dalam bergerak merupakan sebuah "keajaiban evolusi" yang masih belum dapat ditiru oleh robot manapun.
Namun, Profesor Bence Olveczky dari Universitas Harvard di AS, seorang ahli dalam melatih tikus sungguhan untuk mempelajari perilaku kompleks guna memetakan sirkuit saraf mereka, menyatakan bahwa penciptaan tikus virtual yang "fantastis" ini menandakan sebuah pendekatan baru yang menjanjikan untuk memahami bagaimana otak mengendalikan pergerakan.
Pengembangan ini membuka peluang menarik untuk berbagai penelitian di masa depan, termasuk:
Dengan mempelajari bagaimana otak mengontrol gerakan pada tikus virtual, para ilmuwan mungkin dapat memperoleh wawasan baru tentang penyakit seperti Parkinson dan Alzheimer.
Tikus virtual dapat digunakan untuk menguji algoritma kontrol baru untuk robot, yang berpotensi menghasilkan robot yang lebih lincah dan gesit.
Beberapa ahli percaya bahwa mempelajari bagaimana tikus virtual "berpikir" dapat membantu kita memahami sifat kesadaran.
Penelitian ini masih dalam tahap awal, namun penciptaan tikus virtual dengan otak buatan merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya kita untuk memahami otak dan mengembangkan teknologi baru yang terinspirasi oleh alam.
Seperti dilansir dari Daily Star, Minggu (17/6/2024), tujuan utama dari pengembangan makhluk canggih ini adalah untuk membantu para ilmuwan memahami bagaimana otak mengendalikan gerakan.
Para ahli otak menjelaskan bahwa kelincahan manusia dan spesies lain dalam bergerak merupakan sebuah "keajaiban evolusi" yang masih belum dapat ditiru oleh robot manapun.
Namun, Profesor Bence Olveczky dari Universitas Harvard di AS, seorang ahli dalam melatih tikus sungguhan untuk mempelajari perilaku kompleks guna memetakan sirkuit saraf mereka, menyatakan bahwa penciptaan tikus virtual yang "fantastis" ini menandakan sebuah pendekatan baru yang menjanjikan untuk memahami bagaimana otak mengendalikan pergerakan.
Pengembangan ini membuka peluang menarik untuk berbagai penelitian di masa depan, termasuk:
Dengan mempelajari bagaimana otak mengontrol gerakan pada tikus virtual, para ilmuwan mungkin dapat memperoleh wawasan baru tentang penyakit seperti Parkinson dan Alzheimer.
Tikus virtual dapat digunakan untuk menguji algoritma kontrol baru untuk robot, yang berpotensi menghasilkan robot yang lebih lincah dan gesit.
Beberapa ahli percaya bahwa mempelajari bagaimana tikus virtual "berpikir" dapat membantu kita memahami sifat kesadaran.
Penelitian ini masih dalam tahap awal, namun penciptaan tikus virtual dengan otak buatan merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya kita untuk memahami otak dan mengembangkan teknologi baru yang terinspirasi oleh alam.
(wbs)
tulis komentar anda