Starlink Jualan di Indonesia, Kemkominfo Pede Fiber Optik Lebih Canggih dari Satelit
Minggu, 19 Mei 2024 - 21:13 WIB
JAKARTA - Starlink telah resmi beroperasi di Indonesia. Meski demikian, Starlink secara teknologi kalah jauh dari fiber optik karena Starlink mengandalkan satelit.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, layanan internet berbasis satelit ini tidak akan beroperasi di Jakarta dan hanya menjangkau daerah-daerah terpencil.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), baru sebanyak 78,9 persen masyarakat Indonesia mengakses internet.
“21 persen ini bisa disimpul Starlink akan masuk,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, belum lama ini.
Usman mengatakan 21 persen tersebut merupakan daerah pelosok yang belum mendapatkan akses internet. Kehadirannya diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan internet di daerah tersebut.
Terkait Starlink yang tidak akan beroperasi di Jakarta, Usman menjelaskan bahwa layanan internet di Jakarta menggunakan fiber optik yang lebih canggih dari satelit.
“Fiber optik, teknologi yang paling stabil dalam teknologi komunikasi, teknologi stabil mahal dia. Lebih mahal dari satelit, lebih mahal dari BTS,” jelasnya.
Perlu diketahui, Starlink adalah layanan jaringan internet miliki Space X. operasi starlink dilakukan dengan memanfaatkan satelit yang ada di orbit rendah bumi sehingga dapat memberikan akses internet kecepatan tinggi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Dengan starlink, masyarakat di Indonesia dapat memanfaatkannya dengan berbagai keperluan mulai dari dari komunikasi, atau aktivitas lain seperti streaming, game online, masih banyak lagi.
Cara kerja Starlink sebenarnya tak jauh berbeda dengan cara kerja provider internet yang saat ini ada di Indonesia. Dalam situs resmi Starlink, nantinya masyarakat yang langganan Starlink akan mendapatkan dua perankat yakni antena penangkap sinyal satelit (Starlink Base) dan WiFi Router.
Starlink akan memancarkan jaringan broadband ke bumi melalui satelit yang dimiliki. Jaringan tersebut akan ditangkap oleh antena Starlink Base yang dipasang di sekitar rumah pengguna. Saat tersebut dinyalakan, antena akan segera memindai jaringan yang beradal dari satelit terdekat.
Baca Juga
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, layanan internet berbasis satelit ini tidak akan beroperasi di Jakarta dan hanya menjangkau daerah-daerah terpencil.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), baru sebanyak 78,9 persen masyarakat Indonesia mengakses internet.
“21 persen ini bisa disimpul Starlink akan masuk,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, belum lama ini.
Usman mengatakan 21 persen tersebut merupakan daerah pelosok yang belum mendapatkan akses internet. Kehadirannya diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan internet di daerah tersebut.
Terkait Starlink yang tidak akan beroperasi di Jakarta, Usman menjelaskan bahwa layanan internet di Jakarta menggunakan fiber optik yang lebih canggih dari satelit.
“Fiber optik, teknologi yang paling stabil dalam teknologi komunikasi, teknologi stabil mahal dia. Lebih mahal dari satelit, lebih mahal dari BTS,” jelasnya.
Perlu diketahui, Starlink adalah layanan jaringan internet miliki Space X. operasi starlink dilakukan dengan memanfaatkan satelit yang ada di orbit rendah bumi sehingga dapat memberikan akses internet kecepatan tinggi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Dengan starlink, masyarakat di Indonesia dapat memanfaatkannya dengan berbagai keperluan mulai dari dari komunikasi, atau aktivitas lain seperti streaming, game online, masih banyak lagi.
Cara kerja Starlink sebenarnya tak jauh berbeda dengan cara kerja provider internet yang saat ini ada di Indonesia. Dalam situs resmi Starlink, nantinya masyarakat yang langganan Starlink akan mendapatkan dua perankat yakni antena penangkap sinyal satelit (Starlink Base) dan WiFi Router.
Starlink akan memancarkan jaringan broadband ke bumi melalui satelit yang dimiliki. Jaringan tersebut akan ditangkap oleh antena Starlink Base yang dipasang di sekitar rumah pengguna. Saat tersebut dinyalakan, antena akan segera memindai jaringan yang beradal dari satelit terdekat.
(wbs)
tulis komentar anda