Digoyang AS, ByteDance Tegaskan Tak Ada Niat Menjual TikTok
Minggu, 28 April 2024 - 08:21 WIB
JAKARTA - Raksasa teknologi asal China, ByteDance, t idak memiliki rencana untuk menjual TikTok setelah undang-undang baru di AS mengharuskan perusahaan tersebut untuk melepaskan kepemilikannya di platform video yang sangat populer tersebut atau melarangnya di AS.
Anggota parlemen AS menetapkan batas waktu sembilan bulan dengan alasan keamanan nasional.
Mereka mengklaim TikTok bisa digunakan pemerintah China untuk spionase dan propaganda asalkan dimiliki oleh ByteDance.
The Information, situs berita AS yang berfokus pada teknologi melaporkan bahwa ByteDance sedang mempertimbangkan skenario penjualan TikTok yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia.
Namun, ByteDance membantah sedang mempertimbangkan penjualan platform tersebut.
“Laporan media asing tentang ByteDance yang menjajaki penjualan TikTok tidak benar.
“ByteDance tidak memiliki rencana untuk menjual TikTok,” perusahaan itu memposting di Toutiao, platform berbahasa Mandarin yang dimilikinya.
TikTok telah menjadi perbincangan politik dan diplomasi selama bertahun-tahun.
Anggota parlemen AS menetapkan batas waktu sembilan bulan dengan alasan keamanan nasional.
Mereka mengklaim TikTok bisa digunakan pemerintah China untuk spionase dan propaganda asalkan dimiliki oleh ByteDance.
The Information, situs berita AS yang berfokus pada teknologi melaporkan bahwa ByteDance sedang mempertimbangkan skenario penjualan TikTok yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia.
Namun, ByteDance membantah sedang mempertimbangkan penjualan platform tersebut.
“Laporan media asing tentang ByteDance yang menjajaki penjualan TikTok tidak benar.
“ByteDance tidak memiliki rencana untuk menjual TikTok,” perusahaan itu memposting di Toutiao, platform berbahasa Mandarin yang dimilikinya.
TikTok telah menjadi perbincangan politik dan diplomasi selama bertahun-tahun.
tulis komentar anda