Perdana Menteri Australia Sebut Elon Musk Orang Kaya Sombong
Kamis, 25 April 2024 - 16:49 WIB
SIDNEY - Perdana Menter i Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai 'miliarder arogan' karena menolak seruan pemerintah negara itu untuk menghapus video terkait penyerangan di sebuah gereja, di platform X.
BBC melaporkan bahwa pengadilan Australia kemarin memerintahkan X untuk menyembunyikan beberapa pesan tentang penikaman seorang pendeta di Sydney pekan lalu.
“Dia (Musk) merasa dia mempunyai kekuasaan lebih dari hukum, dia juga bersikap keterlaluan,” kata Albanese kepada ABC News.
Pekan lalu, Komisi Keamanan Elektronik Australia mengancam X dan situs media sosial lainnya dengan denda besar jika mereka tidak memblokir video insiden penikaman tersebut.
X mengatakan pihaknya sudah memblokir konten untuk pengguna di Australia.
Namun, platform tersebut tidak akan memblokir siaran untuk pengguna di luar negeri dengan alasan pemerintah Australia tidak mempunyai wewenang untuk menentukan konten apa yang dapat dilihat penggunanya secara global.
Komisi Keamanan Elektronik Australia mengajukan banding atas perintah pengadilan setelah Musk mengatakan tindakan X jelas memungkinkan pengguna di luar Australia mendapatkan akses untuk menonton rekaman tersebut.
“Saya merasa tertantang setelah X memilih untuk tidak mematuhi (instruksi) dan mencoba untuk memperdebatkan kasus mereka,” kata Albanese dalam sebuah pengarahan.
BBC melaporkan bahwa pengadilan Australia kemarin memerintahkan X untuk menyembunyikan beberapa pesan tentang penikaman seorang pendeta di Sydney pekan lalu.
“Dia (Musk) merasa dia mempunyai kekuasaan lebih dari hukum, dia juga bersikap keterlaluan,” kata Albanese kepada ABC News.
Pekan lalu, Komisi Keamanan Elektronik Australia mengancam X dan situs media sosial lainnya dengan denda besar jika mereka tidak memblokir video insiden penikaman tersebut.
X mengatakan pihaknya sudah memblokir konten untuk pengguna di Australia.
Namun, platform tersebut tidak akan memblokir siaran untuk pengguna di luar negeri dengan alasan pemerintah Australia tidak mempunyai wewenang untuk menentukan konten apa yang dapat dilihat penggunanya secara global.
Komisi Keamanan Elektronik Australia mengajukan banding atas perintah pengadilan setelah Musk mengatakan tindakan X jelas memungkinkan pengguna di luar Australia mendapatkan akses untuk menonton rekaman tersebut.
“Saya merasa tertantang setelah X memilih untuk tidak mematuhi (instruksi) dan mencoba untuk memperdebatkan kasus mereka,” kata Albanese dalam sebuah pengarahan.
(wbs)
tulis komentar anda