Tayangkan Konten Visual Tanpa Izin, Spanyol Blokir Telegram
Minggu, 24 Maret 2024 - 19:16 WIB
MADRID - Pengadilan Federal Spanyol memutuskan untuk menangguhkan penggunaan Telegram atas tuduhan penggunaan konten visual dan audio berhak cipta tanpa izin.
Hakim Santiago Pedraz yang memeriksa dakwaan perusahaan televisi Mediaset, Atresmedia dan Movistar Plus mengakui adanya keraguan terkait hak cipta.
Dia mengatakan penangguhan Telegram, yang dia klaim 'tidak kooperatif' dan 'gagal mengizinkan pelaporan data teknis tertentu', merupakan tindakan pencegahan.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (24/3/2024), dalam pertimbangannya dalam mengambil keputusan tersebut, Pedraz mengatakan, tindakan tersebut dinilai perlu, tepat dan proporsional.
Ia juga memerintahkan Vodafone, Orange, Digi, Movistar, MasMovil dan operator telepon lainnya di Spanyol untuk menangguhkan penggunaan Telegram sesegera mungkin.
Tak disangka, keputusan Pedraz mendapat kritik dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan anak muda di Spanyol.
Asosiasi konsumen, Facua, mengatakan keputusan tersebut tidak proporsional dan akan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi jutaan konsumen, perusahaan, organisasi, serta entitas publik dan swasta.
Telegram adalah aplikasi perpesanan terpopuler keempat di Spanyol dan pembatasan yang diberlakukan akan berdampak pada sekitar 8 juta pengguna.
Hakim Santiago Pedraz yang memeriksa dakwaan perusahaan televisi Mediaset, Atresmedia dan Movistar Plus mengakui adanya keraguan terkait hak cipta.
Dia mengatakan penangguhan Telegram, yang dia klaim 'tidak kooperatif' dan 'gagal mengizinkan pelaporan data teknis tertentu', merupakan tindakan pencegahan.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (24/3/2024), dalam pertimbangannya dalam mengambil keputusan tersebut, Pedraz mengatakan, tindakan tersebut dinilai perlu, tepat dan proporsional.
Ia juga memerintahkan Vodafone, Orange, Digi, Movistar, MasMovil dan operator telepon lainnya di Spanyol untuk menangguhkan penggunaan Telegram sesegera mungkin.
Tak disangka, keputusan Pedraz mendapat kritik dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan anak muda di Spanyol.
Asosiasi konsumen, Facua, mengatakan keputusan tersebut tidak proporsional dan akan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi jutaan konsumen, perusahaan, organisasi, serta entitas publik dan swasta.
Telegram adalah aplikasi perpesanan terpopuler keempat di Spanyol dan pembatasan yang diberlakukan akan berdampak pada sekitar 8 juta pengguna.
tulis komentar anda