Pecahkan Rekor Dunia, Robot Humanoid Terkecil Seukuran Pena

Senin, 05 Februari 2024 - 07:16 WIB
Robot humanoid terkecil di dunia berukuran lebih pendek dari pena. (Foto: Guinness World Records)
JAKARTA - Tim robotika Diocesan Boys' School Hong Kong berhasil menciptakan robot humanoid terkecil di dunia, dengan ukuran lebih pendek dari pena. Ukuran persisnya setinggi 141 mm (5,55 inci), memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Zain Ahmad Qureshi dari Pakistan.

Robot ini dirancang oleh Aaron Ho Yat Fung, Isaac Zachary To, Justin Wang Tou Duong, dan Ngo Hei Leung menggunakan CAD.

Dilansir dari Guinness World Records, Senin (5/2/2024), untuk mencapai rekor ini, robot harus mampu mengartikulasikan bahu, siku, lutut, dan pinggulnya, selain dapat bergerak bipedal.



Setelah menentukan spesifikasi teknis dan komponen yang diperlukan, tim mengontrak sebuah pabrik untuk memproduksi motor servo. Motor servo adalah perangkat elektronik yang dapat berputar dan mendorong bagian mesin dengan presisi, memungkinkan robot menggerakkan kaki dan lengan.



Untuk memprogram servo, tim menggunakan papan kontrol 16 saluran. Mereka juga membeli komponen lain seperti sekrup, mur, kabel, dan baterai. Panel akrilik dan komponen hasil cetakan 3D dari robot ini semuanya dirancang dan diproduksi di laboratorium robotika sekolah.

Setelah mengumpulkan semua komponen, para siswa mulai merakit robot. Dimulai dengan kaki, lutut, dan pinggul, dan berhasil memverifikasi robot ini mampu bergerak bipedal.

Setelah merakit lengan, menggunakan servo untuk memungkinkan pergerakan bahu dan siku, tim ini mulai menguji penempatan baterai dan papan kontrol.



Unit baterai awal digunakan ternyata terlalu besar dan berat untuk dipegang oleh robot, sehingga diganti baterai lithium-ion 7,4V yang lebih kecil. Akhirnya, papan kontrol dipasang pada bagian belakang robot, memungkinkannya dikendalikan melalui tombol onboard.

Robot ini juga dapat dikendalikan melalui aplikasi seluler yang disertakan dengan papan kontrol servo, memungkinkan dilakukannya tindakan yang telah diprogram sebelumnya.

Selain mencapai rekor dunia , robot ini diklaim berbiaya rendah dan dapat diisi ulang. Rencananya robot ini akan diikutsertakan dalam lokakarya pendidikan STEAM (sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika) bagi etnis minoritas dan keluarga berpenghasilan rendah. "Kami juga berencana untuk membuka sumber desain dan kode pemrograman untuk lebih lanjut mendorong tujuan kami dalam mempromosikan pendidikan STEAM," kata Isaac.
(msf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More