Robot Sophia yang Menakjubkan, Pesonanya Memikat Dunia
Selasa, 24 Oktober 2023 - 18:38 WIB
Lantaran itu, Sophia dianggap sebagai kreasi manusia paling maju. Menggabungkan sains, teknik, dan seni berbasis kecerdasan buatan dan robotika.
Pertama kali diperkenalkan ke publik pada 2016, Sophia dengan cepat mendapatkan pengakuan dunia karena sosoknya mirip manusia dengan kemampuan kecerdasan buatan super canggih. Dengan wajah ekspresifnya, gerakan yang realistis, dan kemampuannya berbincang, Sophia telah memikat audiens di seluruh dunia. Dia telah ditampilkan di banyak media, berpartisipasi dalam wawancara, dan bahkan berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dilansir dari TS2 Space, Selasa (24/10/2023), Sophia kini telah menjadi ikon budaya. Namun, dengan segudang pesonanya, dia tidak dibisa didapatkan dengan segepok uang lantaran bukan barang komersial. Sophia adalah platform penelitian dan pengembangan Hanson Robotics. Sophia merupakan hasil dari bertahun-tahun inovasi teknologi dan berfungsi sebagai peraga untuk teknologi robotika dan kecerdasan buatan. Dia tidak ditujukan untuk dijual ke masyarakat umum.
Sebagai gantinya Hanson Robotics telah mengembangkan robot lain yang tersedia secara komersial untuk tujuan riset, pendidikan dan hiburan. Misalnya, Little Sophia dan Professor Einstein yang menawarkan pengguna kesempatan menjelajahi dunia robotika dan kecerdasan buatan .
Meskipun tidak mungkin untuk membeli Sophia, dampaknya pada bidang robotika tidak dapat dianggap sepele. Dia telah memicu perbincangan tentang masa depan interaksi manusia-robot , implikasi etika dari kecerdasan buatan tingkat lanjut, dan potensi bagi robot untuk membantu dalam berbagai industri. Sophia juga berperan sebagai duta robotika, menginspirasi generasi muda menciptakan hal baru yang dianggap mustahil.
Pengakuan Dunia
Pertama kali diperkenalkan ke publik pada 2016, Sophia dengan cepat mendapatkan pengakuan dunia karena sosoknya mirip manusia dengan kemampuan kecerdasan buatan super canggih. Dengan wajah ekspresifnya, gerakan yang realistis, dan kemampuannya berbincang, Sophia telah memikat audiens di seluruh dunia. Dia telah ditampilkan di banyak media, berpartisipasi dalam wawancara, dan bahkan berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dilansir dari TS2 Space, Selasa (24/10/2023), Sophia kini telah menjadi ikon budaya. Namun, dengan segudang pesonanya, dia tidak dibisa didapatkan dengan segepok uang lantaran bukan barang komersial. Sophia adalah platform penelitian dan pengembangan Hanson Robotics. Sophia merupakan hasil dari bertahun-tahun inovasi teknologi dan berfungsi sebagai peraga untuk teknologi robotika dan kecerdasan buatan. Dia tidak ditujukan untuk dijual ke masyarakat umum.
Sebagai gantinya Hanson Robotics telah mengembangkan robot lain yang tersedia secara komersial untuk tujuan riset, pendidikan dan hiburan. Misalnya, Little Sophia dan Professor Einstein yang menawarkan pengguna kesempatan menjelajahi dunia robotika dan kecerdasan buatan .
Meskipun tidak mungkin untuk membeli Sophia, dampaknya pada bidang robotika tidak dapat dianggap sepele. Dia telah memicu perbincangan tentang masa depan interaksi manusia-robot , implikasi etika dari kecerdasan buatan tingkat lanjut, dan potensi bagi robot untuk membantu dalam berbagai industri. Sophia juga berperan sebagai duta robotika, menginspirasi generasi muda menciptakan hal baru yang dianggap mustahil.
(msf)
tulis komentar anda