YouTube Diperingatkan Pejabat UE untuk Awasi Konten Perang Israel-Palestina
Minggu, 15 Oktober 2023 - 11:21 WIB
PARIS - Komisaris Uni Eropa (UE) Thierry Breton telah mengirimkan surat peringatan ke platform online, termasuk YouTube untuk mengawasi konten terkait perang Israel-Palestina. Uni Eropa mengingatkan platform media sosial untuk mengatasi disinformasi yang beredar mengenai perang Israel-Palestina.
‘Kewajiban perusahaan mengenai moderasi konten berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE," katanya dikutip SINDOnews dari laman engadget, Minggu (15/10/2023). Secara khusus, Breton meminta Alphabet untuk sangat waspada terkait konten terkait Israel-Palestina yang diposting di YouTube.
Komisi Uni Eropa mengaku telah melihat lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan melalui platform tertentu. Dia mengatakan kepada Pichai bahwa Alphabet mempunyai kewajiban untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten kekerasan yang menggambarkan penyanderaan dan video grafis lainnya.
Breton juga memperingatkan Pichai bahwa jika Alphabet menerima pemberitahuan tentang konten ilegal dari UE, Alphabet harus meresponsnya secara cepat. Terakhir, dia mengingatkan Pichai bahwa perusahaan harus memiliki langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi wacana sipil yang berasal dari disinformasi.
Layanan berbagi video juga harus mampu membedakan sumber berita yang dapat dipercaya dari propaganda teroris dan konten yang dimanipulasi, seperti video clickbait. Juru bicara YouTube Ivy Choi mengatakan kepada The Verge bahwa pihaknya telah menghapus puluhan ribu video berbahaya dan menghentikan ratusan saluran menyusul serangan di Israel dan konflik yang kini sedang berlangsung di Gaza.
“Tim YouTube bekerja sepanjang waktu untuk memantau rekaman berbahaya dan tetap waspada untuk mengambil tindakan cepat jika diperlukan pada semua jenis konten, termasuk video Shorts dan streaming langsung,” ujarnya.
Breton sebelumnya juga telah mengirimkan surat yang mendesak Elon Musk tentang penyebaran disinformasi di platform X di tengah perang Israel-Palestina. Dia menyerukan penyebaran “gambar dan fakta palsu dan dimanipulasi yang beredar di X di wilayah UE, seperti gambar lama konflik bersenjata yang tidak terkait atau rekaman militer yang sebenarnya berasal dari video game.
CEO X Linda Yaccarino menerbitkan tanggapan perusahaan sehari kemudian, mengklaim telah menghapus atau memberi label "puluhan ribu konten" dan telah menghapus ratusan akun yang berafiliasi dengan Hamas. Meski begitu, Uni Eropa masih membuka penyelidikan terhadap X atas kurangnya moderasi konten ilegal dan disinformasi terkait perang.
Komisioner UE juga mengirimkan surat tegas kepada Meta, menyuarakan keprihatinan serupa tentang misinformasi di platformnya. Meta merespons dengan mengatakan bahwa "tim ahli dari seluruh perusahaan telah bekerja sepanjang waktu untuk memantau platformnya.”
‘Kewajiban perusahaan mengenai moderasi konten berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE," katanya dikutip SINDOnews dari laman engadget, Minggu (15/10/2023). Secara khusus, Breton meminta Alphabet untuk sangat waspada terkait konten terkait Israel-Palestina yang diposting di YouTube.
Komisi Uni Eropa mengaku telah melihat lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan melalui platform tertentu. Dia mengatakan kepada Pichai bahwa Alphabet mempunyai kewajiban untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten kekerasan yang menggambarkan penyanderaan dan video grafis lainnya.
Breton juga memperingatkan Pichai bahwa jika Alphabet menerima pemberitahuan tentang konten ilegal dari UE, Alphabet harus meresponsnya secara cepat. Terakhir, dia mengingatkan Pichai bahwa perusahaan harus memiliki langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi wacana sipil yang berasal dari disinformasi.
Layanan berbagi video juga harus mampu membedakan sumber berita yang dapat dipercaya dari propaganda teroris dan konten yang dimanipulasi, seperti video clickbait. Juru bicara YouTube Ivy Choi mengatakan kepada The Verge bahwa pihaknya telah menghapus puluhan ribu video berbahaya dan menghentikan ratusan saluran menyusul serangan di Israel dan konflik yang kini sedang berlangsung di Gaza.
“Tim YouTube bekerja sepanjang waktu untuk memantau rekaman berbahaya dan tetap waspada untuk mengambil tindakan cepat jika diperlukan pada semua jenis konten, termasuk video Shorts dan streaming langsung,” ujarnya.
Breton sebelumnya juga telah mengirimkan surat yang mendesak Elon Musk tentang penyebaran disinformasi di platform X di tengah perang Israel-Palestina. Dia menyerukan penyebaran “gambar dan fakta palsu dan dimanipulasi yang beredar di X di wilayah UE, seperti gambar lama konflik bersenjata yang tidak terkait atau rekaman militer yang sebenarnya berasal dari video game.
Baca Juga
CEO X Linda Yaccarino menerbitkan tanggapan perusahaan sehari kemudian, mengklaim telah menghapus atau memberi label "puluhan ribu konten" dan telah menghapus ratusan akun yang berafiliasi dengan Hamas. Meski begitu, Uni Eropa masih membuka penyelidikan terhadap X atas kurangnya moderasi konten ilegal dan disinformasi terkait perang.
Komisioner UE juga mengirimkan surat tegas kepada Meta, menyuarakan keprihatinan serupa tentang misinformasi di platformnya. Meta merespons dengan mengatakan bahwa "tim ahli dari seluruh perusahaan telah bekerja sepanjang waktu untuk memantau platformnya.”
(wib)
tulis komentar anda