CIA Siap Ciptakan Alat Berteknologi AI untuk Mudahkan Penyelidikan
Minggu, 01 Oktober 2023 - 18:02 WIB
CIA Siap Ciptakan Alat Berteknologi AI. FOTO/ DAILY
TEXAS - Central Intelligence Agency ( CIA ) berencana untuk membuat alat bertenaga artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mirip ChatGPT. Dengan hadirnya alat tersebut diharapkan dapat mempermudah satuan dalam mengolah informasi intelijen.
Sebagaimana dilansir dari Business Insider pada Minggu (1/10/2023), alat bertenaga AI itu nantinya akan digunakan oleh para penyidik untuk memberi mereka akses yang lebih baik terhadap intelijen sumber terbuka dan membantu investigasi mereka.
Menurut Randy Nixon, direktur divisi Perusahaan Sumber Terbuka CIA, alat AI dapat memberikan jawaban atas pertanyaan para pentidik dan bakal bisa digunakan di 18 lembaga komunitas intelijen AS, termasuk yang dijalankan oleh cabang militer.
"Kita telah beralih dari surat kabar dan radio, ke surat kabar dan televisi, ke surat kabar dan televisi kabel, ke internet dasar, ke data besar, dan itu terus berlanjut. Kita harus menemukan jarum di ladang jarum," ujar Nixon dalam pernyataan resminya baru-baru ini.
Langkah ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah kepala bagian teknologi CIA menyarankan pengguna untuk memperlakukan AI sebagai teman curhat. Meskipun ada akhirnya mereka harus tetap berhati-hati dalam memasukkan informasi ke dalamnya.
Nand Mulchandani, CTO pertama badan tersebut, menyampaikan komentarnya pada Billing Cybersecurity Summit di Washington. Mulchandani mengatakan bahwa meskipun program AI dapat memberikan jawaban yang berguna, pemanfaatannya harus tetap diperhatikan dengan seksama.
Dia menambahkan teknologi ini benar-benar memiliki kemampuan yang luar biasa ketika menangani data dalam jumlah besar dan mencari pola.
Sebagaimana dilansir dari Business Insider pada Minggu (1/10/2023), alat bertenaga AI itu nantinya akan digunakan oleh para penyidik untuk memberi mereka akses yang lebih baik terhadap intelijen sumber terbuka dan membantu investigasi mereka.
Menurut Randy Nixon, direktur divisi Perusahaan Sumber Terbuka CIA, alat AI dapat memberikan jawaban atas pertanyaan para pentidik dan bakal bisa digunakan di 18 lembaga komunitas intelijen AS, termasuk yang dijalankan oleh cabang militer.
"Kita telah beralih dari surat kabar dan radio, ke surat kabar dan televisi, ke surat kabar dan televisi kabel, ke internet dasar, ke data besar, dan itu terus berlanjut. Kita harus menemukan jarum di ladang jarum," ujar Nixon dalam pernyataan resminya baru-baru ini.
Langkah ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah kepala bagian teknologi CIA menyarankan pengguna untuk memperlakukan AI sebagai teman curhat. Meskipun ada akhirnya mereka harus tetap berhati-hati dalam memasukkan informasi ke dalamnya.
Nand Mulchandani, CTO pertama badan tersebut, menyampaikan komentarnya pada Billing Cybersecurity Summit di Washington. Mulchandani mengatakan bahwa meskipun program AI dapat memberikan jawaban yang berguna, pemanfaatannya harus tetap diperhatikan dengan seksama.
Dia menambahkan teknologi ini benar-benar memiliki kemampuan yang luar biasa ketika menangani data dalam jumlah besar dan mencari pola.
(wbs)
tulis komentar anda