Beli TikTok, ByteDance dan Microsoft Minta Tunggu sampai 15 September 2020
Senin, 03 Agustus 2020 - 16:54 WIB
FLORIDA - Perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membeli TikTok dari ByteDance bagi Microsoft butuh waktu yang panjang.(Baca juga: Menengok 5 Laboratorium Riset Sains dan Teknologi Terbaik di Dunia )
Microsoft Corp pada hari Minggu mengatakan akan melanjutkan diskusi untuk memperoleh aplikasi video pendek populer dari raksasa internet China ByteDance. Presiden telah mengancam untuk melarang TikTok pada hari Sabtu tetapi sekarang dikatakan bersedia untuk 'mengizinkan' penjualannya jika aplikasi tersebut benar-benar terpisah dari China, lapor Axios.
Raksasa teknologi yang berbasis di Washington, Microsoft, membuat pernyataan tersebut setelah percakapan antara CEO Satya Nadella dan Trump.
Dikatakan akan memastikan bahwa semua data pribadi pengguna Amerika TikTok ditransfer ke dan akan tetap di Amerika Serikat.
Microsoft mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan perusahaan teknologi China ByteDance, terkait rencana membeli aplikasi TikTok. Dikabarkan kesepakatan akan diputuskan pada 15 September.
Pada Minggu 2 Agustus 2020, Microsoft menyatakan bahwa mereka telah mengadakan pembicaraan untuk memperoleh aplikasi sosial TikTok di Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan teknologi ini akan terus bekerja dengan pemerintah AS untuk mengakhiri pembicaraan pada 15 September.
Pernyataan tersebut pun muncul dua hari setelah para media termasuk CNBC, memberitakan bahwa Microsoft tertarik untuk membeli aplikasi yang dimiliki ByteDance. Namu dalam waktu yang cepat, Presiden Trump mengatakan bahwa dia menentang gagasan Microsoft membeli TikTok.
Microsoft mungkin menawarkan investor Amerika lainnya untuk terlibat dalam akuisisi ini. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (3/8/2020).
Microsoft Corp pada hari Minggu mengatakan akan melanjutkan diskusi untuk memperoleh aplikasi video pendek populer dari raksasa internet China ByteDance. Presiden telah mengancam untuk melarang TikTok pada hari Sabtu tetapi sekarang dikatakan bersedia untuk 'mengizinkan' penjualannya jika aplikasi tersebut benar-benar terpisah dari China, lapor Axios.
Raksasa teknologi yang berbasis di Washington, Microsoft, membuat pernyataan tersebut setelah percakapan antara CEO Satya Nadella dan Trump.
Dikatakan akan memastikan bahwa semua data pribadi pengguna Amerika TikTok ditransfer ke dan akan tetap di Amerika Serikat.
Microsoft mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan perusahaan teknologi China ByteDance, terkait rencana membeli aplikasi TikTok. Dikabarkan kesepakatan akan diputuskan pada 15 September.
Pada Minggu 2 Agustus 2020, Microsoft menyatakan bahwa mereka telah mengadakan pembicaraan untuk memperoleh aplikasi sosial TikTok di Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan teknologi ini akan terus bekerja dengan pemerintah AS untuk mengakhiri pembicaraan pada 15 September.
Pernyataan tersebut pun muncul dua hari setelah para media termasuk CNBC, memberitakan bahwa Microsoft tertarik untuk membeli aplikasi yang dimiliki ByteDance. Namu dalam waktu yang cepat, Presiden Trump mengatakan bahwa dia menentang gagasan Microsoft membeli TikTok.
Microsoft mungkin menawarkan investor Amerika lainnya untuk terlibat dalam akuisisi ini. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (3/8/2020).
(wbs)
tulis komentar anda