7 Senjata Canggih Intelijen dari Era Perang Dingin
Senin, 04 September 2023 - 06:49 WIB
Mendez mengembangkan topeng yang disesuaikan dengan wajah pemakainya, mampu mengubah penampilan dan struktur wajah, serta mudah diaplikasikan dan disembunyikan.
Seorang agen dapat mengenakan masker 5 detik sambil berjalan di keramaian, lalu menyelinap ke gang atau gedung. Mereka bisa menyembunyikan masker di saku mantel atau koran, dan mengubah penampilan mereka beberapa kali saat berjalan di satu jalan.
2. Senapan Payung

Payung menjadi elemen klasik dari perangkat mata-mata. Hal ini menjadi begitu lazim bahkan menjadi bagian dari budaya pop. Bahkan salah satu musuh bebuyutan Batman, Penguin sering terlihat memegang payung bersenjata yang berisi benda-benda seperti senapan mesin atau gas beracun.
Referensi budaya pop ini berasal dari pembunuhan seorang reporter Bulgaria Georgi Markov yang membelot ke Inggris. Dia terang-terangan menentang komunisme dan menjadi sasaran beberapa upaya pembunuhan.
Saat dia berjalan di keramaian, dia merasakan sakit yang menusuk di kaki. Seorang pria di belakangnya mengambil payungnya, meminta maaf, lalu memasuki taksi terdekat. Payung tersebut sebenarnya digunakan untuk menembakkan pelet berisi racun.
Senapan payung terbukti menjadi alat pembunuhan yang sangat efektif karena tidak mencolok dan dapat dibawa di tengah keramaian.
3. Kacamata Sianida

Seorang agen dapat mengenakan masker 5 detik sambil berjalan di keramaian, lalu menyelinap ke gang atau gedung. Mereka bisa menyembunyikan masker di saku mantel atau koran, dan mengubah penampilan mereka beberapa kali saat berjalan di satu jalan.
2. Senapan Payung

Payung menjadi elemen klasik dari perangkat mata-mata. Hal ini menjadi begitu lazim bahkan menjadi bagian dari budaya pop. Bahkan salah satu musuh bebuyutan Batman, Penguin sering terlihat memegang payung bersenjata yang berisi benda-benda seperti senapan mesin atau gas beracun.
Referensi budaya pop ini berasal dari pembunuhan seorang reporter Bulgaria Georgi Markov yang membelot ke Inggris. Dia terang-terangan menentang komunisme dan menjadi sasaran beberapa upaya pembunuhan.
Saat dia berjalan di keramaian, dia merasakan sakit yang menusuk di kaki. Seorang pria di belakangnya mengambil payungnya, meminta maaf, lalu memasuki taksi terdekat. Payung tersebut sebenarnya digunakan untuk menembakkan pelet berisi racun.
Senapan payung terbukti menjadi alat pembunuhan yang sangat efektif karena tidak mencolok dan dapat dibawa di tengah keramaian.
3. Kacamata Sianida

Lihat Juga :