Twitter Batasi Jumlah Posting yang Dilihat, Pengguna Mastodon Meningkat 100.000 Lebih
Senin, 03 Juli 2023 - 23:26 WIB
BERLIN - Sehari setelah Twitter menerapkan pembatasan baru pada jumlah posting yang dapat dilihat pengguna, platform saingan Mastodon melaporkan peningkatan lalu lintas yang besar. Basis pengguna aktif Mastodon dilaporkan meningkat sekitar 100.000 lebih.
Menurut posting dari pencipta dan CEO Mastodon Eugen Rochko pada 2 Juli 2023, basis pengguna aktif platform melonjak setidaknya 110.000. Tingginya pengguna Mastodon terjadi setelah Elon Musk , pemilik dan mantan CEO Twitter, mengumumkan bahwa platform tersebut akan memberlakukan batasan baru pada jumlah postingan yang dapat dibaca akun dalam sehari.
Mastodon yang berasal dari Jerman merupakan saingan Twitter dengan struktur mirip tweet yang serupa. Sementara Twitter dikendalikan oleh satu entitas, Mastodon berjalan melalui jaringan ribuan server komputer yang tersebar dan dikelola terutama oleh para sukarelawan.
Rochko juga berterima kasih kepada tim Mastodon karena telah "datang membantu infrastruktur meskipun hari Minggu" dan mem-posting ulang berbagai pesan dari pengguna lama dan pengembang Mastodon. Termasuk satu postingan yang memberikan saran kepada pengguna baru.
“Ikuti sebanyak mungkin orang dan tagar. Ini bukan Twitter; tidak ada algoritme, dan tidak akan mengisi feed Anda dengan hal-hal yang menurut Anda Anda sukai. Anda harus mengaturnya sendiri,” tulis Mastodon dikutip SINDOnews dari laman Cointelegraph, Senin (3/7/2023).
Pengguna Mastodon, Courtney Heard, mengatakan setelah pengguna mengatur umpan dia merasa lebih bersemangat dan bermanfaat daripada Twitter selama setahun. Pada saat penulisan, Mastodon melaporkan 324.000 pengguna aktif.
Menurut aturan baru Musk, pengguna Twitter dengan akun terverifikasi akan diizinkan untuk melihat 10.000 posting setiap hari. Sementara akun baru dan tidak terverifikasi hanya akan diizinkan 500.
Musk tidak menyebutkan alasan khusus di balik batasan baru tersebut. Dia hanya men-tweet tentang platform tersebut mendapatkan data yang dijarah begitu banyak sehingga mengurangi layanan untuk pengguna biasa.
Menurut posting dari pencipta dan CEO Mastodon Eugen Rochko pada 2 Juli 2023, basis pengguna aktif platform melonjak setidaknya 110.000. Tingginya pengguna Mastodon terjadi setelah Elon Musk , pemilik dan mantan CEO Twitter, mengumumkan bahwa platform tersebut akan memberlakukan batasan baru pada jumlah postingan yang dapat dibaca akun dalam sehari.
Mastodon yang berasal dari Jerman merupakan saingan Twitter dengan struktur mirip tweet yang serupa. Sementara Twitter dikendalikan oleh satu entitas, Mastodon berjalan melalui jaringan ribuan server komputer yang tersebar dan dikelola terutama oleh para sukarelawan.
Rochko juga berterima kasih kepada tim Mastodon karena telah "datang membantu infrastruktur meskipun hari Minggu" dan mem-posting ulang berbagai pesan dari pengguna lama dan pengembang Mastodon. Termasuk satu postingan yang memberikan saran kepada pengguna baru.
“Ikuti sebanyak mungkin orang dan tagar. Ini bukan Twitter; tidak ada algoritme, dan tidak akan mengisi feed Anda dengan hal-hal yang menurut Anda Anda sukai. Anda harus mengaturnya sendiri,” tulis Mastodon dikutip SINDOnews dari laman Cointelegraph, Senin (3/7/2023).
Pengguna Mastodon, Courtney Heard, mengatakan setelah pengguna mengatur umpan dia merasa lebih bersemangat dan bermanfaat daripada Twitter selama setahun. Pada saat penulisan, Mastodon melaporkan 324.000 pengguna aktif.
Menurut aturan baru Musk, pengguna Twitter dengan akun terverifikasi akan diizinkan untuk melihat 10.000 posting setiap hari. Sementara akun baru dan tidak terverifikasi hanya akan diizinkan 500.
Musk tidak menyebutkan alasan khusus di balik batasan baru tersebut. Dia hanya men-tweet tentang platform tersebut mendapatkan data yang dijarah begitu banyak sehingga mengurangi layanan untuk pengguna biasa.
(wib)
tulis komentar anda