Ilmuwan Meta Prof Yann Lecun Sebut AI Bukan Ancaman bagi Kemanusiaan
Senin, 19 Juni 2023 - 15:36 WIB
JAKARTA - Ayah baptis artificial intelligence (AI) Prof Yann Lecun menilai, kekhawatiran sejumlah ahli tentang AI yang berakibat pada ancaman bagi kemanusiaan sangat konyol. Menurutnya, tenaga manusia tidak akan tergantikan.
"Komputer akan menjadi lebih cerdas daripada manusia, tetapi itu bertahun-tahun lagi dan jika Anda menyadari itu tidak aman, Anda tidak membangunnya," katanya, dikutip dari BBC, Senin (19/6/2023).
Pada tahun 2018, Prof Lecun memenangkan Turing Award dengan Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio, untuk terobosan mereka di AI dan ketiganya dikenal sebagai The Godfathers of AI.
Prof Lecun sekarang bekerja sebagai Kepala Ilmuwan AI di Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram dan WhatsApp. Dia tidak setuju dengan teman-teman baptisnya, bahwa AI berisiko bagi umat manusia.
"Akankah AI mengambil alih dunia? Tidak. Seolah-olah Anda bertanya pada tahun 1930, kepada seseorang bagaimana Anda akan membuat turbo-jet aman? Turbo-jet belum ditemukan pada tahun 1930," sambungnya.
Menurutnya, tidak ada yang berbahaya dari AI. Sama seperti contoh tubo jet itu yang belum ditemukan pada 1930.
"Jet Turbo akhirnya dibuat sangat andal dan aman, dan hal yang sama akan terjadi dengan AI," jelasnya.
Dilanjutkan dia, Meta memiliki program penelitian AI dan memproduksi sistem kecerdasan seperti manusia. Mereka menggunakan teknologi itu untuk mengidentifikasi postingan berbahaya di media sosial.
"Komputer akan menjadi lebih cerdas daripada manusia, tetapi itu bertahun-tahun lagi dan jika Anda menyadari itu tidak aman, Anda tidak membangunnya," katanya, dikutip dari BBC, Senin (19/6/2023).
Pada tahun 2018, Prof Lecun memenangkan Turing Award dengan Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio, untuk terobosan mereka di AI dan ketiganya dikenal sebagai The Godfathers of AI.
Prof Lecun sekarang bekerja sebagai Kepala Ilmuwan AI di Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram dan WhatsApp. Dia tidak setuju dengan teman-teman baptisnya, bahwa AI berisiko bagi umat manusia.
"Akankah AI mengambil alih dunia? Tidak. Seolah-olah Anda bertanya pada tahun 1930, kepada seseorang bagaimana Anda akan membuat turbo-jet aman? Turbo-jet belum ditemukan pada tahun 1930," sambungnya.
Menurutnya, tidak ada yang berbahaya dari AI. Sama seperti contoh tubo jet itu yang belum ditemukan pada 1930.
"Jet Turbo akhirnya dibuat sangat andal dan aman, dan hal yang sama akan terjadi dengan AI," jelasnya.
Dilanjutkan dia, Meta memiliki program penelitian AI dan memproduksi sistem kecerdasan seperti manusia. Mereka menggunakan teknologi itu untuk mengidentifikasi postingan berbahaya di media sosial.
(san)
tulis komentar anda