Unpad Akan Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Selasa, 21 Juli 2020 - 22:24 WIB

ilustrasi Vaksin virus corona. FOTO/ Ist
BANDUNG - Tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) bersama Bio Farma dan Sinovach Biotech, China, sedang menyiapkan uji klinis vaksin Covid-19. BACA JUGA - Maung Pakai Mesin Hilux, Toyota Pastikan Pindad Tak Kantongi Izin
Vaksin asal China ini rencananya akan disuntikkan kepada 1.620 relawan di Kota Bandung sesuai prosedur uji klinis vaksin.
BACA JUGA - Usut Punya Usut, Ternyata si Maung Tidak Murni Buatan Indonesia?
Ketua tim riset FK Unpad Prof Kusnandi Rusmil menjelaskan, uji klinis vaksin Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad. Saat ini, kelayakan rencana kerja uji klinis masih dalam tahap penelaahan kelayakan oleh Komite Etik. BACA JUGA - Detail si 'Maung' Mobil Rantis Buatan Pindad
"Begitu Komite Etik sudah oke, kita akan jalan,” tutur Kusnandi dikutip dari laman resmi unpad, Selasa (21/7/2020).
Kusnandi menjelaskan, vaksin Covid-19 akan disuntikkan sebanyak 2 kali ke tubuh relawan. Relawan tersebut merupakan orang sehat yang sudah dicek kondisi tubuhnya.
Penyuntikkan akan dilakukan sebanyak 2 kali per 14 hari. Secara berkala, tim akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama 7 bulan.
"Kita cari orang sehat, lalu kita suntikkan vaksinnya, apakah vaksinnya memunculkan zat anti terhadap penyakit atau tidak,” jelas Kusnadi.
Meski begitu, pengembangan vaksin Covid-19 akan memiliki jalan panjang. Pengembangan bahan vaksin diambil dari virus yang sudah dimatikan. Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.
Vaksin asal China ini rencananya akan disuntikkan kepada 1.620 relawan di Kota Bandung sesuai prosedur uji klinis vaksin.
BACA JUGA - Usut Punya Usut, Ternyata si Maung Tidak Murni Buatan Indonesia?
Ketua tim riset FK Unpad Prof Kusnandi Rusmil menjelaskan, uji klinis vaksin Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad. Saat ini, kelayakan rencana kerja uji klinis masih dalam tahap penelaahan kelayakan oleh Komite Etik. BACA JUGA - Detail si 'Maung' Mobil Rantis Buatan Pindad
"Begitu Komite Etik sudah oke, kita akan jalan,” tutur Kusnandi dikutip dari laman resmi unpad, Selasa (21/7/2020).
Kusnandi menjelaskan, vaksin Covid-19 akan disuntikkan sebanyak 2 kali ke tubuh relawan. Relawan tersebut merupakan orang sehat yang sudah dicek kondisi tubuhnya.
Penyuntikkan akan dilakukan sebanyak 2 kali per 14 hari. Secara berkala, tim akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama 7 bulan.
"Kita cari orang sehat, lalu kita suntikkan vaksinnya, apakah vaksinnya memunculkan zat anti terhadap penyakit atau tidak,” jelas Kusnadi.
Meski begitu, pengembangan vaksin Covid-19 akan memiliki jalan panjang. Pengembangan bahan vaksin diambil dari virus yang sudah dimatikan. Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.
Lihat Juga :