Gawat, Meta Kembali PHK 10.000 Pegawainya
Selasa, 14 Maret 2023 - 22:40 WIB
AMERIKA - Induk Facebook, Meta , kembali melakukan PHK masal. Associated Press melaporkan, Meta baru saja merumahkan 10,000 pegawai. Ini PHK terbesar kedua Meta sejak November silam. Pada November 2022, Meta melakukan PHK besar-besaran dengan memangkas 11.000 pegawai atau 13 persen dari seluruh karyawan mereka di seluruh dunia.
Apa sih penyebab PHK besar-besaran ini? Salah satu alasannya adalah terlalu agresif dalam melakukan rekrutmen dalam beberapa tahun terakhir.
Sayangnya, setelah pandemi keuntungan perusahaan tidak sesuai yang diharapkan. Sehingga, rekrutmen besar-besaran itu justru jadi beban perusahaan.
Pada awal Februari lalu, Meta melaporkan penurunan protif dan pendapatan dalam tiga kuartal berturut-turut.
Maka, jalan tercepat untuk memangkas kerugian adalah dengan merampingkan perusahaan. Meta menyebut akan terus melakukan perampingan pada April mendatang, juga memangkas unit-unit bisnis di akhir Mei.
”Ini adalah momen yang berat bagi Meta, tapi tidak ada jalan lain,” ujar CEO Mark Zuckerberg. “Ini artinya mengucapkan selama tinggal kepada karyawan berbakat yang sudah menjadi bagian dari kesuksesan kami,” tambahnya.
Perusahaan asal Menlo Park, California, itu sebelumnya melakukan investasi besar-besaran di metaverse. Pada Febuari, mereka mengatakan bahwa jumlah iklan yang masuk di perusahaan menurut dan mendapat saingan berat dari TikTok.
”Saya sudah menyebut soal efisiensi di tahun ini. Saya juga sudah mengatakan bahwa langkah yang kami lakukan adalah memangkas jumlah pegawai. Tujuannya untuk menjadi perusahaan yang lebih ringkas, dan bisa memperbaiki performa bisnis dalam jangka panjang,” beber Zuckerberg.
Tidak hanya Meta, banyak perusahan raksasa teknologi di Amerika yang juga melakukan perampingan. Awal bulan ini, Amazon bahkan menunda pengerjaan pembangunan kantor pusat kedua mereka di Virginia diikuti oleh PHK karyawan terbesar yang pernah mereka lakukan. Amazon juga kini fokus di Work From Home (WFH) untuk mengurangi beban operasionalkantor.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Apa sih penyebab PHK besar-besaran ini? Salah satu alasannya adalah terlalu agresif dalam melakukan rekrutmen dalam beberapa tahun terakhir.
Sayangnya, setelah pandemi keuntungan perusahaan tidak sesuai yang diharapkan. Sehingga, rekrutmen besar-besaran itu justru jadi beban perusahaan.
Pada awal Februari lalu, Meta melaporkan penurunan protif dan pendapatan dalam tiga kuartal berturut-turut.
Maka, jalan tercepat untuk memangkas kerugian adalah dengan merampingkan perusahaan. Meta menyebut akan terus melakukan perampingan pada April mendatang, juga memangkas unit-unit bisnis di akhir Mei.
”Ini adalah momen yang berat bagi Meta, tapi tidak ada jalan lain,” ujar CEO Mark Zuckerberg. “Ini artinya mengucapkan selama tinggal kepada karyawan berbakat yang sudah menjadi bagian dari kesuksesan kami,” tambahnya.
Perusahaan asal Menlo Park, California, itu sebelumnya melakukan investasi besar-besaran di metaverse. Pada Febuari, mereka mengatakan bahwa jumlah iklan yang masuk di perusahaan menurut dan mendapat saingan berat dari TikTok.
”Saya sudah menyebut soal efisiensi di tahun ini. Saya juga sudah mengatakan bahwa langkah yang kami lakukan adalah memangkas jumlah pegawai. Tujuannya untuk menjadi perusahaan yang lebih ringkas, dan bisa memperbaiki performa bisnis dalam jangka panjang,” beber Zuckerberg.
Tidak hanya Meta, banyak perusahan raksasa teknologi di Amerika yang juga melakukan perampingan. Awal bulan ini, Amazon bahkan menunda pengerjaan pembangunan kantor pusat kedua mereka di Virginia diikuti oleh PHK karyawan terbesar yang pernah mereka lakukan. Amazon juga kini fokus di Work From Home (WFH) untuk mengurangi beban operasionalkantor.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(dan)
tulis komentar anda