5 Raksasa Teknologi di Amerika yang PHK Karyawan Besar-besaran
Senin, 23 Januari 2023 - 09:22 WIB
JAKARTA - Perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dunia menghadapi 2023 dengan pil pahit . Sebab, banyak sekali rasaksa teknologi yang terlihat seperti kebal resesi justru melakukan PHK besar-besaran.
Langkah ini justru kebalikan di awal pandemi ketika banyak dari mereka yang justru melakukan rekrutmen besar-besaran.
Pada 2022, perusahaan seperti Snapchat, OnlyFans, Lyft, Microsoft, Twitter, Substack, hingga Netflix melakukan banyak sekali PHK terhadap pegawai mereka. Ternyata, memasuki tahun 2023, arus PHK tersebut tampaknya tidak melambat.
“Saya tidak melihat PHK ini akan berhenti dalam waktu dekat,” ujar Roger Lee, pemilik Layoffs.fyi kepada USA Today. Layoffs.fyi adalah situs web yang melacak PHK di perusahaan rintisan dan teknologi
Untungnya, studi dari Zip Recruiter yang diterbitkan dalam laporan The Wall Street Journal menyebut bahwa 80 persen pekerja teknologi yang di-PHK mendapat pekerjaan baru dalam waktu tiga bulan.
Meski, 3 bulan adalah waktu lama bagi pekerja migran di AS. Ini terkait izin kerja. Laporan di 2018 menemukan bahwa lebih dari 70 persen pekerja teknologi di Silicon Valley lahir di negara lain. Pekerja imigran dengan visa H-1B hanya memiliki waktu 60 hari untuk menemukan perusahaan baru untuk mensponsori visa mereka sebelum dideportasi.
Nah, berikut adalah 5 perusahaan teknologi raksasa yang melakukan PHK besar-besaran:
1. Google
Langkah ini justru kebalikan di awal pandemi ketika banyak dari mereka yang justru melakukan rekrutmen besar-besaran.
Pada 2022, perusahaan seperti Snapchat, OnlyFans, Lyft, Microsoft, Twitter, Substack, hingga Netflix melakukan banyak sekali PHK terhadap pegawai mereka. Ternyata, memasuki tahun 2023, arus PHK tersebut tampaknya tidak melambat.
“Saya tidak melihat PHK ini akan berhenti dalam waktu dekat,” ujar Roger Lee, pemilik Layoffs.fyi kepada USA Today. Layoffs.fyi adalah situs web yang melacak PHK di perusahaan rintisan dan teknologi
Untungnya, studi dari Zip Recruiter yang diterbitkan dalam laporan The Wall Street Journal menyebut bahwa 80 persen pekerja teknologi yang di-PHK mendapat pekerjaan baru dalam waktu tiga bulan.
Meski, 3 bulan adalah waktu lama bagi pekerja migran di AS. Ini terkait izin kerja. Laporan di 2018 menemukan bahwa lebih dari 70 persen pekerja teknologi di Silicon Valley lahir di negara lain. Pekerja imigran dengan visa H-1B hanya memiliki waktu 60 hari untuk menemukan perusahaan baru untuk mensponsori visa mereka sebelum dideportasi.
Nah, berikut adalah 5 perusahaan teknologi raksasa yang melakukan PHK besar-besaran:
1. Google
tulis komentar anda