Microsoft: Siswa di Indonesia Ingin Pelajaran Coding

Minggu, 29 Maret 2015 - 07:14 WIB
Microsoft: Siswa di Indonesia Ingin Pelajaran Coding
Microsoft: Siswa di Indonesia Ingin Pelajaran Coding
A A A
JAKARTA - Microsoft mengumumkan hasil survei terbaru di wilayah Asia Pasifik. Mereka mengungkapkan mayoritas siswa di Indonesia menyadari manfaat pemprograman komputer (coding) dalam pendidikan.

Dalam sudi tersebut ditemukan bahwa para siswa merasa tidak mendapatkan dukungan untuk mempelajari coding. Hal ini memberikan sinyal yang jelas kepada pendidik untuk mulai mengintegrasikan coding sebagai mata pelajaran utama dalam kurikulum sekolah.

Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia, Esther Sianipar mengungkapkan, hasil survei Microsoft menunjukkan dengan jelas bahwa mayoritas siswa di Indonesia tidak lagi mempertanyakan manfaat coding.

"Anak-anak muda ini telah menyadari pentingnya coding dalam membantu mereka memperoleh keterampilan mendasar di abad ke-21, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses di masa depan,” ujarnya melalui surat elektronik kepada Sindonews, Sabtu (28/3/2015).

Diungkapkannya, dunia terus berevolusi menjadi mobile-first dan cloud-first, penting bagi para pendidik untuk berhenti mempertanyakan apakah coding perlu dijadikan mata pelajaran utama. Sebaliknya, pendidik dapat mulai memikirkan bagaimana coding dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sesegera mungkin.

Sekadar infromasi, survei yang dilakukan pada Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding atau software programming.

Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.

Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.

Hasil ini menunjukkan bahwa coding memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi mata pelajaran yang dapat menarik perhatian dan mengembangkan imajinasi siswa, sehingga memberikan proses pembelajaran yang positif.

Studi ini juga menggarisbawahi pemahaman yang luas di antara kalangan siswa di Indonesia, tentang dampak teknologi pada bisnis dan masyarakat.

Sebanyak 74% siswa mengatakan bahwa coding penting untuk masa depan mereka, dan sebanyak 88% setuju bahwa coding merupakan hal yang relevan bagi semua karir di masa depan, apapun bidang spesialisasi yang mereka tekuni.

Namun, di balik antusiasme yang tinggi dan minat yang dalam terhadap coding, hanya 51% siswa yang mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk belajar coding di sekolah, baik sebagai subjek inti maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Untuk membantu pendidik dalam mendukung minat siswa terhadap coding, kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode kembali di tahun keduanya di Asia Pasifik.

Kampanye tahun ini, menjanjikan pergerakan yang lebih menarik dari sebelumnya, dengan acara lokal di lebih dari tiga belas negara di seluruh Asia Pasifik. Ditujukan untuk memberikan inspirasi kepada para anak muda di Asia Pasifik untuk mencoba coding dan menjadi kreator.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2735 seconds (0.1#10.140)