Facebook Incar Bisnis Berita
A
A
A
MENLO PARK - Rencana Facebook untuk mengambil alih media berita yang pertama kali diartikulasikan New York Times oleh David Carr, pada Oktober lalu. Jaringan sosial tersebut telah menjadi sumber dominan berita online oleh miliaran pengguna.
Dilansir dari Slate, Rabu (25/3/2015), tapi kenyataannya para pengguna merasa frustrasi dengan pengalaman membaca berita di Facebook, terutama dengan ponsel mereka. Dengan mengklik ke situs-situs media pihak ketiga, halamannya lambat memuat, penuh dengan iklan, dan sering gagal dibuka.
Facebook telah mencoba untuk memecahkan masalah ini dari berbagai sudut. Dan solusi yang paling amasuk akal menurut Carr adalah, Facebook hanya akan menjadi tuan rumah situs konten berita pada platform sendiri. Kemudian berbagi pendapatan dari iklan yang dihasilkan.
Dan Times melaporkan beberapa hari lalu (waktu setempat), Facebook diam-diam mengadakan pembicaraan dengan setidaknya enam perusahaan media. Pembahasan diambil adalah seputar hosting konten media-media tersebut di dalam Facebook. Tidak hanya enam media saja, tapi kabarnya New York Times, National Geographic dan BuzzFeed rencananya juga akan ikut digaet.
Kontributor Slate, Felix Salmon memperingatkan bahwa situasi ini bisa berisiko pada situs berita, jika mereka (perusahaan media) menyerahkan kendali pada Facebook. Meskipun begitu, situs berita tidak buta. Mereka tahu itu akan menjadi buruk bagi untuk menyerahkan kontrol konten mereka, hubungan dengan pembaca, pengiklanan kepada Facebook.
Kita nantikan perkembangan terkait perluasan bisnis baru Facebook ke kancah media.
Dilansir dari Slate, Rabu (25/3/2015), tapi kenyataannya para pengguna merasa frustrasi dengan pengalaman membaca berita di Facebook, terutama dengan ponsel mereka. Dengan mengklik ke situs-situs media pihak ketiga, halamannya lambat memuat, penuh dengan iklan, dan sering gagal dibuka.
Facebook telah mencoba untuk memecahkan masalah ini dari berbagai sudut. Dan solusi yang paling amasuk akal menurut Carr adalah, Facebook hanya akan menjadi tuan rumah situs konten berita pada platform sendiri. Kemudian berbagi pendapatan dari iklan yang dihasilkan.
Dan Times melaporkan beberapa hari lalu (waktu setempat), Facebook diam-diam mengadakan pembicaraan dengan setidaknya enam perusahaan media. Pembahasan diambil adalah seputar hosting konten media-media tersebut di dalam Facebook. Tidak hanya enam media saja, tapi kabarnya New York Times, National Geographic dan BuzzFeed rencananya juga akan ikut digaet.
Kontributor Slate, Felix Salmon memperingatkan bahwa situasi ini bisa berisiko pada situs berita, jika mereka (perusahaan media) menyerahkan kendali pada Facebook. Meskipun begitu, situs berita tidak buta. Mereka tahu itu akan menjadi buruk bagi untuk menyerahkan kontrol konten mereka, hubungan dengan pembaca, pengiklanan kepada Facebook.
Kita nantikan perkembangan terkait perluasan bisnis baru Facebook ke kancah media.
(dyt)