Pendapatan Naik, Masyarakat RI Gemar Beli Smartphone
A
A
A
JAKARTA - Minat masyarakat Indonesia terhadap ponsel pintar (smartphone) dan akses internet ternyata cukup besar. Bahkan, masyarakat Indonesia cenderung membelanjakan uangnya untuk ponsel pintar dan akses internet tersebut.
Berdasarkan survei yang dilakukan Credit Suisse terhadap 1.600 orang Indonesia di 10 kota, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ponsel pintar dan akses internet jauh lebih besar ketimbang properti.
Director Equity Research Credit Suisse Ella Nusantoro menuturkan, tingginya minat Indonesia terhadap ponsel pintar, dipengaruhi 40% pendapatan masyarakat Indonesia yang mengalami peningkatan.
"Semakin banyak penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan pendapatan pada 2014 sampai 40%, dibandingkan dengan 2013 sebesar 38%," ujarnya di gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Dia menyebutkan, dalam survei yang dilakukannya tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan ponsel pintar pada 2014 meroket hingga dua kali lipat dibanding 2013. Di mana, pada 2013 tingkat kepemilikan ponsel pintar hanya 24%, sementara pada 2014 meningkat hingga 40%.
"Dari total tersebut, mayoritas masyarakat yang memiliki smartphone berasal dari masyarakat urban hingga 45%," imbuh Ella.
Kendati demikian, minat masyarakat menengah ke bawah (rural) untuk memiliki ponsel pintar nyatanya juga mengalami lonjakan. Jika pada 2013 hanya 18%, maka pada 2014 mencapai 27%.
Sementara, tingkat kepemilikan terhadap akses internet oleh masyarakat Indonesia juga mengalami peningkatan. Pada 2013, akses internet hanya dimiliki oleh 28% masyarakat Indonesia, sementara pada 2014 meningkat menjadi 38%.
"Ini menunjukkan, penduduk Indonesia umumnya masih lebih optimis dibandingkan negara tetangga, meski mengalami perlambatan ekonomi pada 2014," tandas dia.
Berdasarkan survei yang dilakukan Credit Suisse terhadap 1.600 orang Indonesia di 10 kota, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ponsel pintar dan akses internet jauh lebih besar ketimbang properti.
Director Equity Research Credit Suisse Ella Nusantoro menuturkan, tingginya minat Indonesia terhadap ponsel pintar, dipengaruhi 40% pendapatan masyarakat Indonesia yang mengalami peningkatan.
"Semakin banyak penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan pendapatan pada 2014 sampai 40%, dibandingkan dengan 2013 sebesar 38%," ujarnya di gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Dia menyebutkan, dalam survei yang dilakukannya tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan ponsel pintar pada 2014 meroket hingga dua kali lipat dibanding 2013. Di mana, pada 2013 tingkat kepemilikan ponsel pintar hanya 24%, sementara pada 2014 meningkat hingga 40%.
"Dari total tersebut, mayoritas masyarakat yang memiliki smartphone berasal dari masyarakat urban hingga 45%," imbuh Ella.
Kendati demikian, minat masyarakat menengah ke bawah (rural) untuk memiliki ponsel pintar nyatanya juga mengalami lonjakan. Jika pada 2013 hanya 18%, maka pada 2014 mencapai 27%.
Sementara, tingkat kepemilikan terhadap akses internet oleh masyarakat Indonesia juga mengalami peningkatan. Pada 2013, akses internet hanya dimiliki oleh 28% masyarakat Indonesia, sementara pada 2014 meningkat menjadi 38%.
"Ini menunjukkan, penduduk Indonesia umumnya masih lebih optimis dibandingkan negara tetangga, meski mengalami perlambatan ekonomi pada 2014," tandas dia.
(izz)