Philips Tawarkan Lampu City Touch di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - PT Philips Indonesia menyasar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk penggunaan produk lampu jalan Light Emitting Diode (LED). Produk bernama City Touch ini bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui Global System for Mobile (GSM).
Surabaya menjadi bidikan karena memiliki tiang lampu di kota tersebut cukup banyak. Surabaya juga menjadi kota terbesar kedua setelah Jakarta dengan tingkat kebutuhan lampu besar.
“Surabaya lagi kita kejar untuk memakai lampu LED model terbaru. Lampu ini memiliki tingkat keuntungan yang tinggi,” ujar President Director PT Philips Indonesia, Suryo Suwignjo kepada wartawan, Jumat (30/1/2015).
Dia mengatakan, lampu ini memiliki kelebihan dibandingkan lampu-lampu merek lain. LED ini bisa diatur nyala dan mati dari jarak jauh. Tingkat keterangan lampu juga bisa di setting, begitu juga dengan kondisi lampu dalam satu tiang ada dua lampu, tetapi yang bisa dinyalakan hanya satu lampu.
“Lampu ini bisa di-setting jam 12 malam redup, jam 3 malam bisa diatur satu lampu. Bahkan sampai dimatikan,” jelasnya.
Selain itu, setiap bulan juga bisa diatur pemakaian listrik. Jika selama ini tidak diketahui pengeluaran listrik lampu jalan, dengan memakai lampu ini pengeluaran listrik bisa dikontrol. “Intinya lampu ini mirip ATM, yang bisa dikontrol dari jarak jauh,” papar Suryo.
Saat ini, selain Surabaya Philips juga membidik pemda di seluruh Indonesia. Pemda yang sudah melakukan uji coba adalah Solo dan Jakarta. Mereka tertarik karena tingkat efisien lampu cukup baik. Atas ketertarikan kedua kota itu, mereka berharap Surabaya mengikutinya.
Surabaya menjadi bidikan karena memiliki tiang lampu di kota tersebut cukup banyak. Surabaya juga menjadi kota terbesar kedua setelah Jakarta dengan tingkat kebutuhan lampu besar.
“Surabaya lagi kita kejar untuk memakai lampu LED model terbaru. Lampu ini memiliki tingkat keuntungan yang tinggi,” ujar President Director PT Philips Indonesia, Suryo Suwignjo kepada wartawan, Jumat (30/1/2015).
Dia mengatakan, lampu ini memiliki kelebihan dibandingkan lampu-lampu merek lain. LED ini bisa diatur nyala dan mati dari jarak jauh. Tingkat keterangan lampu juga bisa di setting, begitu juga dengan kondisi lampu dalam satu tiang ada dua lampu, tetapi yang bisa dinyalakan hanya satu lampu.
“Lampu ini bisa di-setting jam 12 malam redup, jam 3 malam bisa diatur satu lampu. Bahkan sampai dimatikan,” jelasnya.
Selain itu, setiap bulan juga bisa diatur pemakaian listrik. Jika selama ini tidak diketahui pengeluaran listrik lampu jalan, dengan memakai lampu ini pengeluaran listrik bisa dikontrol. “Intinya lampu ini mirip ATM, yang bisa dikontrol dari jarak jauh,” papar Suryo.
Saat ini, selain Surabaya Philips juga membidik pemda di seluruh Indonesia. Pemda yang sudah melakukan uji coba adalah Solo dan Jakarta. Mereka tertarik karena tingkat efisien lampu cukup baik. Atas ketertarikan kedua kota itu, mereka berharap Surabaya mengikutinya.
(dmd)