Menjajal Kualitas Sony High Resolution Audio

Jum'at, 30 Januari 2015 - 10:32 WIB
Menjajal Kualitas Sony...
Menjajal Kualitas Sony High Resolution Audio
A A A
MENDENGARKAN audio berdefinisi tinggi bukan hanya tidak mudah, tapi juga tidak murah. Entah mengapa para audiophile rela menempuh semua hal tadi, demi mendapatkan kesempurnaan kualitas audio.

Seharusnya, sebagian besar smartphone keluaran terbaru saat ini sudah bisa memutar file audio dengan frekuensi 24-bit/192kHz yang menjadi standar dari high-resolution audio (HRA). Semakin tinggi ”bit”, semakin akurat sinyal diukur. Semakin tinggi frekuensi, semakin banyak informasi lagu yang bisa direkam.

Tapi, Sony juga menyediakan pemutar musik Walkman NWZ-A15 sebagai perangkat alternatif untuk memutar HRA dengan banderol harga Rp3 jutaan. File HRA seperti FLAC (free lossless audio codec), ALAC (Apple lossless audio codec), ataupun WAV memiliki ukuran yang beberapa kali lebih besar dari Mp3.

Album Daft Punk berformat FLAC bisa berukuran beberapa ratus megabyte (MB). Itulah mengapa pemutar musik HRA seperti NWZ-A15 tetap penting sebagai pendamping smartphone.

Apalagi NWZ-A15 memiliki ukuran tipis dan ringan (hanya 66 gram). Daya tahan baterai perangkat berlayar 2.2 inci TFT LCD QVGA tersebut mencapai 30 jam, ketika digunakan untuk memutar file HRA. Memori internalnya mungkin 16 GB, tapi bisa ditambah lewat slot microSD.

Tentu saja pemutar HRA seperti NWZ-A15 ini hanya bersifat sebagai sumber. Tapi kualitas audio ditentukan dari output yang sesuai. Karena itu Sony menyediakan dua perangkat sekaligus.

Yakni headphone MDR-Z7 dan Amplifier portabel PHA-3. Kedua perangkat tersebut dirancang untuk HRA. Harganya tidak main-main. Headphone MDR-Z7 dibanderol Rp8.299.000, sedangkan PHA3 Rp8.499.000.

Dengan harga yang begitu mahal, bagaimana hasilnya? Jawabnya, luar biasa. MDR-Z7 menghadirkan perasaan ruang. Maksudnya, ketika mendengar lagu milik Zedd rasanya seperti sedang berada di tengah-tengah rave party seperti Djakarta Warehouse Project (DWP). Sebaliknya, saat mendengar lagu akustik ibarat sedang duduk di ruang konser musik klasik.

Tapi yang terasa berbeda adalah detil dari setiap lagu. Bagaimana hi-hat dan snare drum dipukul, jemari yang bergerak di antara fret gitar, atau suara vokal dilantukan terdengar begitu nyata dan realistis, juga kaya.

Dan dentuman suara bass pun terasa benar-benar penuh atau bulat. Walau saya sudah mendengarkan lagu Get Lucky milik Daft Punk berulang-ulang, tapi seolah-olah mendengarkan lagu baru ketika ekosistem HRA milik Sony ini. Sebab ternyata terasa sekali betapa banyak bagian dari lagu yang hilang atau tidak terdengar ketika menggunakan file Mp3.

Headphone MDR-Z7 memiliki ukuran lumayan besar. Namun punya busa yang empuk sehingga tidak menekan daun telinga. Empat struktur kabel dari headphone, mendukung keseimbangan output audio di kiri/kanan.

Terasa pula dukungan amplifier headphone PHA-3 mengubah sinyal Hi-Res (PCM 284 kHz/32 bit dan DSD) dari output digital, memisahkan saluran dengan baik. Hasil suara dengan dan tanpa PHA-3 sangat berbeda.

Amplifier itu mampu menambahkan power, mengoreksi kualitas rantai sinyal suara, serta memaksimalkan pengalaman mendengarkan audio. Tapi, yang menarik adalah efektivitas fungsi dari MDR-Z7 itu sendiri.

Ukurannya yang cukup kompak membuatnya mudah dibawa-bawa. Perangkat tersebut memiliki banyak sekali port untuk berbagai sumber. Mulai dari smartphone, portable audio player, PC, bahkan perangkan analog. Bahkan jika sumbernya pun berasaldari MP3, amplifier ini masih bisa mengoreksi hingga kualitasnya paling tidak mendekati HRA.

Sistem instalasnya juga mudah. Di ujung satu adalah input, dan ujung lainnya output. Hanya perlu plug Anda play saja. Saya tidak butuh membaca manual untuk bisa menginstal PHA-3, MDR-Z7, dan NWZ-A15 jadi satu. Baterai PHA-3 ini juga dapat bertahan hingga 5 jam, memungkinkan untuk mendengarkan HRA di perjalanan.

Setelah mencoba, kesimpulan saya sederhana saja. Pertama, butuh biaya yang tidak sedikit untuk mengejar kualitas HRA memadai. Tapi, jika Anda sudah tahu dan merasa nyaman dengan kualitas yang ditawarkan oleh HRA, semua risiko dan biayanya sebanding.
(dyt)
Berita Terkait
Jebol, Sistem Keamanan...
Jebol, Sistem Keamanan Sony Corporation Berhasil Dibobol Hacker RANSOMEDVC
Sony Perkenalkan Kamera...
Sony Perkenalkan Kamera Full-Frame Global Shutter Alpha 9 III
Sonny Septian Berikan...
Sonny Septian Berikan Pesta Kejutan Ulang Tahun untuk Fairuz A Rafiq
Sony WH-1000XM5 & WF-1000XM5...
Sony WH-1000XM5 & WF-1000XM5 Smoky Pink: Headphone Premium Pesaing AirPods Max
Sony Siap Tayangkan...
Sony Siap Tayangkan Iklan di Game PlayStation
No Debat, Sony ZV-1...
No Debat, Sony ZV-1 Adalah Kamera Vlogging Terbaik 2020!
Berita Terkini
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
1 jam yang lalu
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
2 jam yang lalu
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
7 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
8 jam yang lalu
Ikan Berkepala Gumpalan...
Ikan Berkepala Gumpalan Ditemukan di Antara 27 Spesies Baru di Peru
11 jam yang lalu
Nokia Gagal Melakukan...
Nokia Gagal Melakukan Panggilan Telepon Pertama di Bulan
13 jam yang lalu
Infografis
Militer Rusia Ledek...
Militer Rusia Ledek Kualitas Kendaraan Tempur Swedia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved