FBI Prihatin Kebijakan Enkripsi Baru Apple dan Google
A
A
A
NEW YORK - Direktur Federal Bureau of Investigation (FBI), James Comey menyatakan, keprihatinanya tentang keputusan Apple dan Google terkait mengenkripsi informasi secara default, yang tersimpan di perangkat smartphone.
Dilansir dari Ubergizmo, Jumat (9/1/2015), FBI berupaya mendorong kedua perusahaan teknologi raksasa ini untuk mengubah kebijakannya. Sehingga mempermudah aparat hukum untuk dapat mengakses data pengguna dalam kasus tertentu.
James mengatakan, dirinya percaya aturan hukum, namun apakah ini berarti bahwa perusahaan tidak akan mengetahui tentang kode sandi telepon pengguna.
"Jika kami menghampiri Apple atau Google, mereka tidak akan menyediakan data tentang pengguna, terkecuali data yang Anda simpan di cloud," ungkapnya di markas FBI.
Ini informasi besar bagi pendukung privasi, yang mungkin tidak senang jika pemerintah memata-matai mereka. Tetapi pada saat yang sama, tampaknya FBI tidak terlalu senang tentang hal itu.
"Saya setuju dan sangat percaya bahwa kita harus mendapatkan surat perintah dari seorang hakim independen untuk dapat mengetahui isi ponsel pintar mereka," lanjut James.
Seperti diketahui, dorongan privasi ini awalnya terpicu dari kasus privasi pengguna yang datang, setelah beberapa artis dunia menemukan foto-foto pribadi mereka bocor melalui layanan Apple iCloud.
Pihak Apple pun kini telah meningkatkan langkah-langkah keamanan tertentu, termasuk pemberitahuan kepada pengguna ketika iCloud.com diakses. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut merilis surat terbuka tentang kebijakan privasi, dengan situs web yang telah diperbarui.
Dilansir dari Ubergizmo, Jumat (9/1/2015), FBI berupaya mendorong kedua perusahaan teknologi raksasa ini untuk mengubah kebijakannya. Sehingga mempermudah aparat hukum untuk dapat mengakses data pengguna dalam kasus tertentu.
James mengatakan, dirinya percaya aturan hukum, namun apakah ini berarti bahwa perusahaan tidak akan mengetahui tentang kode sandi telepon pengguna.
"Jika kami menghampiri Apple atau Google, mereka tidak akan menyediakan data tentang pengguna, terkecuali data yang Anda simpan di cloud," ungkapnya di markas FBI.
Ini informasi besar bagi pendukung privasi, yang mungkin tidak senang jika pemerintah memata-matai mereka. Tetapi pada saat yang sama, tampaknya FBI tidak terlalu senang tentang hal itu.
"Saya setuju dan sangat percaya bahwa kita harus mendapatkan surat perintah dari seorang hakim independen untuk dapat mengetahui isi ponsel pintar mereka," lanjut James.
Seperti diketahui, dorongan privasi ini awalnya terpicu dari kasus privasi pengguna yang datang, setelah beberapa artis dunia menemukan foto-foto pribadi mereka bocor melalui layanan Apple iCloud.
Pihak Apple pun kini telah meningkatkan langkah-langkah keamanan tertentu, termasuk pemberitahuan kepada pengguna ketika iCloud.com diakses. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut merilis surat terbuka tentang kebijakan privasi, dengan situs web yang telah diperbarui.
(dyt)