Anak Bangsa Bisa Jadi Biang Inovasi
A
A
A
JAKARTA - Tidak semua orang tahu bahwa inovasi Tongsis merupakan karya asli anak bangsa, yang tidak tahu bahwa cara kerja alat ini bisa dipatenkan.
Akibatnya, alat serupa boleh diproduksi siapa saja dan dipasarkan dengan nama selain Tongsis. Kisah pencipta tongsis merupakan satu dari sekian banyak kisah inovator lokal yang diceritakan Yoris Sebastian dalam launching Biang Inovasi, sebuah website dan buku yang mendorong anak bangsa berani berinovasi.
“Kisah Babab Dito hanya satu dari sekian banyak permasalahan yang menyandung inovator lokal. Terinspirasi dari kisah-kisah tersebut, kami merasa perlu adanya sebuah sarana untuk mencari dan berbagi informasi seputar inovasi," ujar PT Perada Swara Productions, pemilik website bianginovasi.com, Herris Satya.
"Saya yakin Indonesia banyak sekali orang-orang kreatif mampu berinovasi. Jadi alangkah baiknya jika dibuatkan suatu wadah untuk saling menularkan semangat dan inspirasi agar muncul lebih banyak lagi Biang Inovasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Rabu (10/12/2014).
Pada website ini, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi mulai dari sumber inspirasi, pustaka inovasi, hingga bagaimana mewujudkan inovasinya menjadi produk jadi yang dapat dikonsumsi pasar dan diharapkan www.bianginovasi.com dapat mendorong terbentuknya komunitas inovator kreatif Indonesia.
“Ke depannya, kami ingin membangun generasi yang kreatif dan inovatif, mungkin dengan mengadakan kompetisi atau mengembangkan terus website www.bianginovasi.com “, tambah Herris.
Selain hadir dalam bentuk website, Biang Inovasi pun hadir dalam bentuk buku ditulis Yoris Sebastian. Buku ini dikembangkan dengan berbagai studi kasus tentang kreativitas anak bangsa yang sudah berkembang menjadi inovasi, seperti Stapack.
"Lewat buku ini dan juga melalui website dengan judul yang sama, diharapkan lebih banyak lagi inovasi karya anak bangsa yang bukan sekedar berdampak positif di Indonesia namun juga di dunia," terang Yoris.
Dia menuturkan, inovasi tidak perlu hi-tech, tidak perlu mahal, dan tidak perlu canggih. Dari ide memodifikasi sesuatu menjadi memiliki lebih banyak kegunaan saja sudah merupakan inovasi.
"Semoga semangat berinovasi anak-anak bangsa terus menyala hingga kita bisa menunjukan pada dunia kalau bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kreatif dan produktif, bukan bangsa peniru”, tutup Yoris.
Akibatnya, alat serupa boleh diproduksi siapa saja dan dipasarkan dengan nama selain Tongsis. Kisah pencipta tongsis merupakan satu dari sekian banyak kisah inovator lokal yang diceritakan Yoris Sebastian dalam launching Biang Inovasi, sebuah website dan buku yang mendorong anak bangsa berani berinovasi.
“Kisah Babab Dito hanya satu dari sekian banyak permasalahan yang menyandung inovator lokal. Terinspirasi dari kisah-kisah tersebut, kami merasa perlu adanya sebuah sarana untuk mencari dan berbagi informasi seputar inovasi," ujar PT Perada Swara Productions, pemilik website bianginovasi.com, Herris Satya.
"Saya yakin Indonesia banyak sekali orang-orang kreatif mampu berinovasi. Jadi alangkah baiknya jika dibuatkan suatu wadah untuk saling menularkan semangat dan inspirasi agar muncul lebih banyak lagi Biang Inovasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Rabu (10/12/2014).
Pada website ini, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi mulai dari sumber inspirasi, pustaka inovasi, hingga bagaimana mewujudkan inovasinya menjadi produk jadi yang dapat dikonsumsi pasar dan diharapkan www.bianginovasi.com dapat mendorong terbentuknya komunitas inovator kreatif Indonesia.
“Ke depannya, kami ingin membangun generasi yang kreatif dan inovatif, mungkin dengan mengadakan kompetisi atau mengembangkan terus website www.bianginovasi.com “, tambah Herris.
Selain hadir dalam bentuk website, Biang Inovasi pun hadir dalam bentuk buku ditulis Yoris Sebastian. Buku ini dikembangkan dengan berbagai studi kasus tentang kreativitas anak bangsa yang sudah berkembang menjadi inovasi, seperti Stapack.
"Lewat buku ini dan juga melalui website dengan judul yang sama, diharapkan lebih banyak lagi inovasi karya anak bangsa yang bukan sekedar berdampak positif di Indonesia namun juga di dunia," terang Yoris.
Dia menuturkan, inovasi tidak perlu hi-tech, tidak perlu mahal, dan tidak perlu canggih. Dari ide memodifikasi sesuatu menjadi memiliki lebih banyak kegunaan saja sudah merupakan inovasi.
"Semoga semangat berinovasi anak-anak bangsa terus menyala hingga kita bisa menunjukan pada dunia kalau bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kreatif dan produktif, bukan bangsa peniru”, tutup Yoris.
(dyt)