Tiga Penyebab Turunnya Harga Mobil Bekas

Jum'at, 18 Juli 2014 - 15:35 WIB
Tiga Penyebab Turunnya Harga Mobil Bekas
Tiga Penyebab Turunnya Harga Mobil Bekas
A A A
JAKARTA - Jika menginkan mobil bekas harusnya berhati-hati dalam memilih dan sebelum melakukan transaksi. Pastikan mobil itu dalam kondisi bagus dalam hal mesin, bodi, struktur atau lainnya. Jangan sampai setelah kita melakukan transaksi merasa kecewa.

Menurut Fischer Lumbantoruan, GM Mobil 88 ada tigal yang harus diperhatikan agar tidak merugi dalam membeli mobil. Dan ketiga hal itu juga yang menyebabkan harga mobil jadi menyusut. Jangan tergiur dengan harga murah, kalau ada hal itu kita wajib untuk curiga.

”Hukumnya wajib untuk curiga kenapa mobil itu murah. Bisa jadi mobil itu bermasalah atau tidak normal. Bisa jadi surat-surat hingga historis kendaraan. Harganya turun hingga 30 persen,” ujarnya, tadi malam (17/7/2014) di Jakarta.

Ketiga hal itu adalah:


1. Tidak lengkapnya dokumen, palsu, duplikat, atau bermasalah. Bila membeli mobil bekas usahakan mempunyai BPKB, faktur, form A (untuk mobil impor), hingga blangko kuitansi. Buku servis tidak terlalu riskan, tapi lebih baik disertakan. Bila membeli mobil atas nama perusahaan, harus disertai pelepasan hak. Bila ini tidak ada maka mobil tidak bisa balik nama.

2. Mobil yang pernah tabrakan dan berubah strukur. Hal ini menyebabkan sasis tak lagi normal dan struktur mobil berubah. Memang untuk mengetahui ciri-cirinya memang butuh pengalaman.

3. Mobil bekas banjir, akibatnya sangat luar biasa. Mulai dari bodi hingga kondisi mesin. Kebanyakan penjual mobil bekas banjir kebanyakan tidak mengatakan. Bila ingin mengetahui mobil itu bekas banjir salah satunya lihat plat diatas pedal rem atau gas pasti berkarat.

”Mobil 88 tidak akan menerima mobil yang mempunyai 3 masalah itu. Yang masuk sini benar-benar kita seleksi dengan ketat. Karena kita berani memberikan jaminan kepada konsumen. Bila bermasalah, perusahaan kami siap mengganti mobil atau mengembalikan uang pembelian,” pungkas Fischer.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9153 seconds (0.1#10.140)