Kembali ke Stelan Pabrik Tak Menjamin Menghapus Data
A
A
A
PRAGUE - Avast sebuah perusahaan software keamanan mengungkap fakta menarik yang selama ini menjadi hal biasa. Mereka menemukan bahwa melakukan reset dan mengembalikan handphone ke kondisi settingan pabrik tidak benar-benar menghapus data penggunanya. Bahkan mereka menemukan kalau data-data tersebut bisa digali kembali dengan memakai software recovery data, seperti dilansir dari Mashable, Kamis (10/7/2014)
Avast membeli 20 handphone dari situs lelang eBay untuk melakukan percobaan. Selanjutnya, mereka menguji dengan menggunakan software recovery data. Hasilnya, mereka pun bisa mengembalikan berbagai jenis data, dari foto, email, nomor kontak lengkap dengan nama dan alamatnya, file pengajuan pinjaman dan bahkan bukti adanya pelecehan seksual.
Dengan pengujuian yang dilakukan Avast, jika sebuah smartphone dilakukan reset ke kondisi pabrik tidak menjamin menghapus data pribadi. Langkah ini hanya menghapus informasi indeks dari file tersebut dan menandainya sebagai tempat yang bisa digunakan kembali untuk penulisan data. tapi kenyataannya data tersebut masih benar-benar ada dan bisa diakses.
Sayangnya Avast tidak menyebutkan jenis sistem operasi dari smartphone tersebut. Tapi CTO dari Drivesavers, Chris Bross mengatakan kalau kemungkinan besar 20 smartphone tersebut adalah handphone Android. Dia mengatakan kalau melakukan revovery data di iPhone lebih sulit ketimbang Android.
Avast membeli 20 handphone dari situs lelang eBay untuk melakukan percobaan. Selanjutnya, mereka menguji dengan menggunakan software recovery data. Hasilnya, mereka pun bisa mengembalikan berbagai jenis data, dari foto, email, nomor kontak lengkap dengan nama dan alamatnya, file pengajuan pinjaman dan bahkan bukti adanya pelecehan seksual.
Dengan pengujuian yang dilakukan Avast, jika sebuah smartphone dilakukan reset ke kondisi pabrik tidak menjamin menghapus data pribadi. Langkah ini hanya menghapus informasi indeks dari file tersebut dan menandainya sebagai tempat yang bisa digunakan kembali untuk penulisan data. tapi kenyataannya data tersebut masih benar-benar ada dan bisa diakses.
Sayangnya Avast tidak menyebutkan jenis sistem operasi dari smartphone tersebut. Tapi CTO dari Drivesavers, Chris Bross mengatakan kalau kemungkinan besar 20 smartphone tersebut adalah handphone Android. Dia mengatakan kalau melakukan revovery data di iPhone lebih sulit ketimbang Android.
(dol)