BRTI Dukung Penerapan Teknologi Netral

Senin, 02 Juni 2014 - 10:36 WIB
BRTI Dukung Penerapan...
BRTI Dukung Penerapan Teknologi Netral
A A A
JAKARTA - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyatakan dukungannya terhadap penerapan teknologi netral kepada operator telepon meskipun perlu pembenahan agar dapat diaplikasikan operator selular.

"Teknologi ini memungkinkan operator memilih spektrum dengan frekuensi lebih baik dalam upaya meningkatkan layanan kepada pelanggan," kata anggota BRTI Riant Nugroho, Minggu (1/62014).

Riant mengatakan, melalui teknologi netral operator baik CDMA, GSM, maupun UMTS akan diberikan kebebasan untuk menggunakan teknologi yang diinginkan.

Saat ini sebagian besar operator sudah bermain di frekuensi 800 MHz, sementara operator CDMA yang berjumlah empat perusahaan itu masih berbagi di frekuensi 20 MHz atau katakanlah masing-masing 5 MHz.

"Dengan frekuensi terbatas sebesar itu operator CDMA tidak dapat memberikan layanan optimal kepada pelanggan seperti layanan 4G padahal operator GSM dan UMTS telah mengaplikasikan sejak lama," kata Riant.

Riant mengatakan, agar operator CDMA dapat bersaing maka teknologi netral merupakan solusinya meskipun untuk menerapkannya membutuhkan dukungan semua pihak.

Operator CDMA di antaranya PT Indosat (StarOne), PT Smartfren Telecom (Smartfren), PT Bakrie Telecom (Esia) dan lainnya. "Padahal teknologi netral telah diperkenalkan sejak tiga tahun lalu namun karena sejumlah kendala belum seluruh operator memanfaatkannya," jelas Riant.

Riant mengatakan, melalui teknologi netral, operator akan sangat dimudahkan karena dimungkinkan untuk memilih frekuensi yang dianggap lebih efisien.

Riant menjelaskan, kendala dalam menerapkan teknologi netral ini yang utama adalah regulasi perizinan, kemudian terkait dengan bea pita, dan masih adanya blok-blok pembagian wilayah antar operator. "Saat ini kami tengah melakukan beberapa simulasi terkait penerapan teknologi netral ini," ujar dia.

Riant mengatakan, perlunya melakukan konsolidasi antar operator serta harus dipahami yang dimaksud hanya frekuensinya saja, sedangkan operasi perusahaan tetap diserahkan masing-masing.
(gpr)
Berita Terkait
Jangkau Semua Wilayah...
Jangkau Semua Wilayah di Indonesia, SPL dan Protelindo Siapkan Teknologi HAPS
Edgepoint Bangun 15.000...
Edgepoint Bangun 15.000 Menara Telekomunikasi di Malaysia, Indonesia, Filipina
Hampir 100% Operasional...
Hampir 100% Operasional Telkomsel Dikendalikan dari Rumah
HUT ke-25 Tahun, Telkomsel...
HUT ke-25 Tahun, Telkomsel Melayani Masyarakat untuk Kemajuan Indonesia
Tawarkan Layanan Data...
Tawarkan Layanan Data 'Bebas Khawatir', Benarkah akan Ada Operator Baru?
Apjatel: Penerapan Network...
Apjatel: Penerapan Network Sharing Bisa Membuat Perang Harga
Berita Terkini
Perkuat Identitas dengan...
Perkuat Identitas dengan Tema Retro, LG Mendefinisikan Ulang Pengalaman Konsumen
2 jam yang lalu
7 Cara Mengatasi Ghost...
7 Cara Mengatasi Ghost Touch pada iPhone, Ternyata Mudah!
6 jam yang lalu
iPhone 16 Baru Diluncurkan,...
iPhone 16 Baru Diluncurkan, Pahami Istilah iPhone Inter
6 jam yang lalu
Cara Mengganti Bahasa...
Cara Mengganti Bahasa di HP Samsung, Wajib Tahu!
7 jam yang lalu
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
22 jam yang lalu
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
1 hari yang lalu
Infografis
Anggap Zelensky Tidak...
Anggap Zelensky Tidak Populer, Trump Dukung Pemilu di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved