Morgan Stanley: Penjualan tablet tahun ini merosot 50%
A
A
A
Sindonews.com - Apple melaporkan penurunan penjualan iPad pada kuartal fiskal kedua. Sementara pada periode tiga bulan yang berakhir pada akhir Maret, perusahaan asal negeri Paman Sam itu hanya berhasil menjual 16,3 juta tablet. Angka itu lebih sedikit dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 19,5 juta unit.
Dilansir dari Phonearena, Selasa (13/5/2014) Analis Morgan Stanley, Katy Huberty mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi karena secara umum penjualan tablet ke konsumen turun.
Untuk tahun ini, Huberty memprediksi terjadi penurunan pertumbuhan tablet secara keseluruhan dari 26 persen menjadi 12 persen, atau hampir 50 persen. Huberty melihat peningkatan tingkat penetrasi, yang berarti banyak orang yang menginginkan tablet dan sudah memilikinya. Tidak seperti smartphone, yang terus menawarkan spesifikasi baru dan peningkatan fitur serta hardware.
Android kurang terpengaruh dibandingkan iPads. Tablet didukung oleh open source OS Google memiliki lebih banyak pilihan didasarkan pada harga, dan ukuran layar. Tapi analis Morgan Stanley ini melihat kurangnya inovasi di pasar tablet secara keseluruhan.
Apple iPad boleh dikatakan sebagai tonggak dimulainya kategori tablet pada 2010. Sementara produsen lain, harus bermain mengejar ketinggalan. Awalnya, Apple mendominasi industri tablet sampai kemudian Samsung dan pemain Android murah lainnya masuk.
"Sebagian besar menyalahkan kelemahan pada peningkatan penetrasi dan kurangnya inovasi yang berarti. Beberapa pemasok mampu memperoleh pertumbuhan yang kredibel tahun ini, namun nasib Android tampaknya lebih baik daripada tablet iOS. Hal ini didorong dengan titik harga yang lebih rendah dan portofolio produk yang lebih luas. Jangka panjang, pemasok mengharapkan tablet layar lebih besar," papar Huberty.
Dilansir dari Phonearena, Selasa (13/5/2014) Analis Morgan Stanley, Katy Huberty mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi karena secara umum penjualan tablet ke konsumen turun.
Untuk tahun ini, Huberty memprediksi terjadi penurunan pertumbuhan tablet secara keseluruhan dari 26 persen menjadi 12 persen, atau hampir 50 persen. Huberty melihat peningkatan tingkat penetrasi, yang berarti banyak orang yang menginginkan tablet dan sudah memilikinya. Tidak seperti smartphone, yang terus menawarkan spesifikasi baru dan peningkatan fitur serta hardware.
Android kurang terpengaruh dibandingkan iPads. Tablet didukung oleh open source OS Google memiliki lebih banyak pilihan didasarkan pada harga, dan ukuran layar. Tapi analis Morgan Stanley ini melihat kurangnya inovasi di pasar tablet secara keseluruhan.
Apple iPad boleh dikatakan sebagai tonggak dimulainya kategori tablet pada 2010. Sementara produsen lain, harus bermain mengejar ketinggalan. Awalnya, Apple mendominasi industri tablet sampai kemudian Samsung dan pemain Android murah lainnya masuk.
"Sebagian besar menyalahkan kelemahan pada peningkatan penetrasi dan kurangnya inovasi yang berarti. Beberapa pemasok mampu memperoleh pertumbuhan yang kredibel tahun ini, namun nasib Android tampaknya lebih baik daripada tablet iOS. Hal ini didorong dengan titik harga yang lebih rendah dan portofolio produk yang lebih luas. Jangka panjang, pemasok mengharapkan tablet layar lebih besar," papar Huberty.
(dmd)