Kejahatan cyber selama 2013 melonjak 62%
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mengintai selama sepuluh tahun, penjahat dunia maya melancarkan serangan paling merusak dalam sejarah cyber pada 2013.
Hal tersebut diungkap (Nasdaq: SYMC) Internet Security Threat Report Volume 19 19 (ISTR 19) Symantec Corp. Mereka menunjukkan perubahan yang signifikan dalam perilaku penjahat cyber.
Para penjahat tengah merencanakan kejahatan untuk melakukan kejahatan besar. Pada 2013, ada peningkatan 62 persen dari tahun sebelumnya dalam jumlah pelanggaran data global, di mana lebih dari 552 juta identitas terekspos.
Kondisi ini membuktikan bahwa kejahatan dunia maya tetap menjadi ancaman nyata dan merusak bagi konsumen dan bisnis. Satu pelanggaran besar mungkin sama nilainya dengan 50 serangan lebih kecil.
"Saat tingkat kecanggihan serangan terus tumbuh, penyerang cyber lebih sabar menunggu untuk menyerang sampai mendapatkan hasil lebih besar dan lebih baik," ucap Director of Security Sales, ASEAN dan Korea Symantec, Alex Lei, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Dia menyebutkan, penjahat dunia maya terus berinovasi dan meningkatkan jenis serangan mereka. Sehingga, perusahaan di dunia dan Indonesia tidak bisa menurunkan kewaspadaan mereka. "Konsekuensi dari diam ini bisa berdampak besar, menyebabkan kerusakan komersial dan reputasi," jelas Alex.
Hal tersebut diungkap (Nasdaq: SYMC) Internet Security Threat Report Volume 19 19 (ISTR 19) Symantec Corp. Mereka menunjukkan perubahan yang signifikan dalam perilaku penjahat cyber.
Para penjahat tengah merencanakan kejahatan untuk melakukan kejahatan besar. Pada 2013, ada peningkatan 62 persen dari tahun sebelumnya dalam jumlah pelanggaran data global, di mana lebih dari 552 juta identitas terekspos.
Kondisi ini membuktikan bahwa kejahatan dunia maya tetap menjadi ancaman nyata dan merusak bagi konsumen dan bisnis. Satu pelanggaran besar mungkin sama nilainya dengan 50 serangan lebih kecil.
"Saat tingkat kecanggihan serangan terus tumbuh, penyerang cyber lebih sabar menunggu untuk menyerang sampai mendapatkan hasil lebih besar dan lebih baik," ucap Director of Security Sales, ASEAN dan Korea Symantec, Alex Lei, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Dia menyebutkan, penjahat dunia maya terus berinovasi dan meningkatkan jenis serangan mereka. Sehingga, perusahaan di dunia dan Indonesia tidak bisa menurunkan kewaspadaan mereka. "Konsekuensi dari diam ini bisa berdampak besar, menyebabkan kerusakan komersial dan reputasi," jelas Alex.
(dyt)