Rencana Apple dalam email Jobs diungkap
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah email antara CEO Apple Steve Jobs dengan eksekutif perusahaan tertinggi diungkap. Email tersebut berisikan beberapa rencana Apple, setahun sebelum kematian Jobs.
Email yang dikirimkan pada Oktober 2010 itu digunakan Apple sebagai bukti pelanggaran hak paten antara iPhone dengan pesaing utamanya, Samsung, yang hingga kini masih berlangsung.
Pembicaraan tersebut berisikan pembahasan Jobs mengenai kotak Apple TV 2. Di dalamnya disinggung rencana TV berlangganan, lengkap dengan jaringan, aplikasi, browser dan 'tongkat ajaib' perangkat kontrol.
"Bersantai di ruang keluarga sambil bermain, akan semakin menarik dengan aksesoris perangkat iOS," saran Jobs dalam emailnya, seperti dilansir Digitalspy, Senin (7/4/2014).
Di tempat lain, mantan bos Apple berbicara soal pengajuan 'perang suci dengan Google'. Langkah ini diperlukan untuk 'mengejar' layanan Google cloud dan area Android yang mereka kuasai.
"(Kita) mengikat semua produk menjadi satu, sehingga dapat mengunci pelanggan masuk ke lingkungan kita", tulis Jobs dalam instruksinya.
Sementara itu, dalam testimoni pengadilan di San Jose, Jumat (4 Aprilm 2014), Direktur Marketing Apple, Phils Schiller mengatakan, hal tersebut diungkap secara garis besar dalam email, bukan diatur atau direkayasa. Atas kasus ini, Apple menuntut USD2 miliar terkait lima kerusakan hak paten yang dituduh telah dilanggar Samsung.
Email yang dikirimkan pada Oktober 2010 itu digunakan Apple sebagai bukti pelanggaran hak paten antara iPhone dengan pesaing utamanya, Samsung, yang hingga kini masih berlangsung.
Pembicaraan tersebut berisikan pembahasan Jobs mengenai kotak Apple TV 2. Di dalamnya disinggung rencana TV berlangganan, lengkap dengan jaringan, aplikasi, browser dan 'tongkat ajaib' perangkat kontrol.
"Bersantai di ruang keluarga sambil bermain, akan semakin menarik dengan aksesoris perangkat iOS," saran Jobs dalam emailnya, seperti dilansir Digitalspy, Senin (7/4/2014).
Di tempat lain, mantan bos Apple berbicara soal pengajuan 'perang suci dengan Google'. Langkah ini diperlukan untuk 'mengejar' layanan Google cloud dan area Android yang mereka kuasai.
"(Kita) mengikat semua produk menjadi satu, sehingga dapat mengunci pelanggan masuk ke lingkungan kita", tulis Jobs dalam instruksinya.
Sementara itu, dalam testimoni pengadilan di San Jose, Jumat (4 Aprilm 2014), Direktur Marketing Apple, Phils Schiller mengatakan, hal tersebut diungkap secara garis besar dalam email, bukan diatur atau direkayasa. Atas kasus ini, Apple menuntut USD2 miliar terkait lima kerusakan hak paten yang dituduh telah dilanggar Samsung.
(dyt)