Telkom konsolidasikan Flexi ke layanan GSM Telkomsel
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk alias Telkom berencana melakukan konsolidasi unit providernya, Telkom Flexi dengan anak usaha lain berbasis GSM, Telkomsel.
Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo mengungkapkan, Telkom Flexi yang berjalan di industri CDMA perlu direvitalisasi karena secara teknologi dan bisnis mulai kehilangan daya tarik.
"Kita akan konsolidasi dengan Telkomsel. Kita juga tidak akan pengembangan Flexi lagi, tapi dipindahkan ke bisnis seluler Telkomsel," ujar dia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkomel, Alex J Sinaga mengatakan, langkah untuk konsolidasi itu sejalan dengan ketentuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, bahwa perusahaan CDMA dapat pindah atau bermigrasi ke perusahaan GSM.
"Tapi, karena Telkom punya Telkomsel jadi bisa ke sana. Telkom punya banyak pilihan, tapi syaratnya menunggu keputusan regulator. Bisa ke Telkomsel maupun ke operator lain," paparnya.
Dari sisi bisnis, perusahaan operator CDMA memang saat ini sudah terdesak lantaran mulai ditinggal pelanggan. Pasalnya, teknologi jaringan operator CDMA dengan layanan Fixed Wireless Access (FWA) sudah mencapai puncaknya, alias mentok dan tidak bisa lebih baik lagi.
Bahkan, lanjut Alex, teknologi CDMA ini sudah tertinggal jauh oleh operator seluler dengan jaringan GSM. Terlebih, beberapa perusahaan operator GSM di Indonesia saat ini tengah bersiap-siap beralih ke teknologi jaringan 4G LTE.
Tentu saja teknologi jaringan CDMA yang terbatas tidak mampu lagi berlari mengejar ketertinggalan ini. Namun para operator CDMA masih ada hingga saat ini dikarenakan terbantu layanan data.
Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo mengungkapkan, Telkom Flexi yang berjalan di industri CDMA perlu direvitalisasi karena secara teknologi dan bisnis mulai kehilangan daya tarik.
"Kita akan konsolidasi dengan Telkomsel. Kita juga tidak akan pengembangan Flexi lagi, tapi dipindahkan ke bisnis seluler Telkomsel," ujar dia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkomel, Alex J Sinaga mengatakan, langkah untuk konsolidasi itu sejalan dengan ketentuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, bahwa perusahaan CDMA dapat pindah atau bermigrasi ke perusahaan GSM.
"Tapi, karena Telkom punya Telkomsel jadi bisa ke sana. Telkom punya banyak pilihan, tapi syaratnya menunggu keputusan regulator. Bisa ke Telkomsel maupun ke operator lain," paparnya.
Dari sisi bisnis, perusahaan operator CDMA memang saat ini sudah terdesak lantaran mulai ditinggal pelanggan. Pasalnya, teknologi jaringan operator CDMA dengan layanan Fixed Wireless Access (FWA) sudah mencapai puncaknya, alias mentok dan tidak bisa lebih baik lagi.
Bahkan, lanjut Alex, teknologi CDMA ini sudah tertinggal jauh oleh operator seluler dengan jaringan GSM. Terlebih, beberapa perusahaan operator GSM di Indonesia saat ini tengah bersiap-siap beralih ke teknologi jaringan 4G LTE.
Tentu saja teknologi jaringan CDMA yang terbatas tidak mampu lagi berlari mengejar ketertinggalan ini. Namun para operator CDMA masih ada hingga saat ini dikarenakan terbantu layanan data.
(izz)