Delphi Screener mampu deteksi dini kanker serviks

Selasa, 18 Februari 2014 - 19:49 WIB
Delphi Screener mampu...
Delphi Screener mampu deteksi dini kanker serviks
A A A
Sindonews.com - Teknologi deteksi dini kanker serviks atau yang kerap dikenal kanker leher rahim kini semakin canggih, salah satunya dengan delphi screener.

Alat yang terbilang masih baru ini dipasarkan secara tunggal oleh PT Soho Global Medika di Indonesia, dengan menyasar 12 kota besar.

"Sementara ini baru 12 kota karena cabang laboratorium klinik Paramitha baru di tempat-tempat itu. Melalui klinik tersebut, konsumen bisa mendapatkan produk kesehatan delphi screener. Di luar itu bisa pula memesan melalui website resmi kami," ujar Vice President PT Soho Global Medika, Obed FL selaku distributor delphi screener, Selasa (18/2/2014).

Alat ini merupakan inovasi teknologi terbaru di Indonesia untuk meningkatkan angka kepedulian wanita Indonesia terhadap deteksi dini kanker serviks. Caranya simpel dan mudah, yakni dengan memasukkan alat ini ke dalam organ intim wanita.

Kemudian semprotkan cairan steril berupa Natrium Clorida (NaCl) ke dalamnya dan sedot kembali spesimen atau sampel cairan serviks yang ada di dinding rahim. Letakkan sampel itu ke dalam tabung, kemudian langsung bawa ke laboratorium Paramitha untuk dilihat hasilnya.

"Bentuknya seperti bolpoin dan ada tombol yang bisa ditekan maupun dilepas untuk ambil sampel. Mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Alat ini dibuat dari bahan-bahan aman, bersertifikat CE dan memiliki ISO 9001:2000 maupun ISO 13485:2003, serta sesuai kaidah syar'i bagi muslim," jelasnya.

Alat ini diklaim memiliki tingkat akurasi ketepatan hingga 99 persen, lebih tinggi daripada pemeriksaan IVA maupun pap-smear yang hanya sekitar 30-40 persen di Indonesia. Di sisi lain, wanita cenderung tidak ingin melakukan pemeriksaan rutin deteksi dini kanker serviks karena takut merasa sakit maupun malu untuk memperlihatkan organ intim kepada orang asing.

Sehingga tidak heran hal ini pula yang menyebabkan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia tetap tinggi. Berdasarkan data dari Globocan 2012, 80 persen kasus kanker serviks saat ini ada di negara dunia ketiga atau negara berkembang.

"Di Indonesia, diperkirakan ada 53 juta wanita yang berisiko mengidap kanker serviks. Alat ini diperuntukkan bagi yang sudah menikah maupun pernah berhubungan seksual," kata dia.

Ditawarkan dengan harga Rp715.000 per unit dan hanya digunakan untuk sekali pakai. Diimbau untuk segera gunakan alat itu apabila segel telah terbuka. Dan langsung kirimkan sampel ke laboratorium terdekat.

Sementara, untuk harga pemeriksaan di laboratorium dan biasanya berkisar Rp500.000 sampai Rp600.000. Delphi screener bisa digunakan cukup untuk tiga tahun sekali.

Executive Managing Director (Commercial) Delphi Bioscience Asia Pte Ltd David LK Tan selaku pengembang produk delphi screener mengemukakan, delphi screener sebenarnya telah dikembangkan oleh perusahaan alat kesehatan asal Belanda, yakni Delphi Bioscience sejak 2006.

Namun saat itu baru dipasarkan di Eropa dan kini fokus dikenalkan di Asia. Indonesia merupakan negara Asia keempat yang mulai mengaplikasikan teknologi ini, etelah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Kali ini kami fokus garap pasar di Asia dan kenalkan tentang delphi screener kepada semua yang ada di sini. Dan normalnya setiap wanita gunakan satu itu cukup. Minimal satu persen dulu untuk (target) marketnya dan sementara kenalkan dulu," pungkas David.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)