Dipasok USD17 Juta, TaniHub Group Mau Bantu 100.000 Petani

Rabu, 01 April 2020 - 18:34 WIB
Dipasok USD17 Juta,...
Dipasok USD17 Juta, TaniHub Group Mau Bantu 100.000 Petani
A A A
JAKARTA - TaniHub Group, startup agritech di Indonesia, resmi mendapatkan perpanjangan putaran pendanaan Seri A atau Seri A Plus sebesar USD17 juta. Dana tersebut bisa digunakan untuk menjangkau 100.000 petani di Tanah Air.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures bersama Intudo Ventures, dengan partisipasi dari para investor baru, yaitu UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital, dan Golden Gate Ventures. Dengan suntikan investasi tersebut, total pendanaan ekuitas yang telah diraih perusahan mencapai USD29 juta sejak 2016.

Sejak berdiri pada pertengahan 2016, TaniHub Group telah memimpin transformasi rantai pasok (supply chain) produk pangan segar di Indonesia dengan cara menghubungkan petani dengan berbagai macam pelanggan melalui sebuah platform terpadu. Di dalam plarform itu terdapat e-commerce dan logistik untuk hasil tani, serta pendanaan bagi petani (melalui TaniFund).

"Perusahaan akan menggunakan dana segar tersebut untuk memperkuat posisinya sebagai market leader, serta mempercepat perluasan layanan dan cakupan geografis untuk para petani dan pelanggan," ungkap Pamitra Wineka, President dan Co-Founder TaniHub Group di Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Selain itu, pendanaan akan digunakan untuk perbaikan operasional, termasuk implementasi teknologi otomasi di fasilitas packing and processing center yang baru didirikan. Sejak meraih pendanaan Seri A tahun lalu, TaniHub Group mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat, yakni lebih dari 300%.
Dipasok USD17 Juta, TaniHub Group Mau Bantu 100.000 Petani

Sebanyak lebih dari 30.000 petani skala kecil telah bergabung ke dalam ekosistem TaniHub Group. Platform e-commerce TaniHub menghubungkan para petani dengan lebih dari 5.000 pelanggan B2B, dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran dan katering, hingga industri pengolahan makanan.

"Serta lebih dari 115.000 pelanggan individu. TaniHub saat ini memiliki lima kantor cabang dan pusat distribusi, yaitu di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Perusahaan berencana membuka tiga cabang lagi untuk memperluas jangkauan secara nasional dan menyediakan proses supply chain dari hulu ke hilir yang lebih mulus," papar Pamitra Wineka.

Kendati menghadapi tantangan pandemik virus Corona (COVID-19), TaniHub Group terus memenuhi peningkatan permintaan produk pangan segar dan bahan pangan pokok yang berkualitas, baik dari pelanggan B2B maupun B2C. Semuanya berkat didukung oleh jaringan pemasok yang luas dan mulusnya proses distribusi.

Perusahaan, lanjut dia, terus berupaya berkontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia dengan mengikuti perubahan pola permintaan dan tetap menyediakan produk tepat waktu. Selain itu, TaniHub telah berinvestasi dalam aspek supply chain untuk memastikan keamanan produk pangan (food safety) dari hulu ke hilir melalui implementasi ISO 22000 (HACCP) dan Halal Assurance System (HAS) atau Sistem Jaminan Halal.

TaniHub telah menerapkan sejumlah tindakan pencegahan penularan wabah, misalnya pengecekan suhu tubuh untuk memastikan bahwa karyawan yang sakit tidak diperbolehkan memasuki fasilitas gudang. Melalui standar ini, tandas dia, TaniHub menjamin bahwa pelanggan akan tetap menerima produk dengan kualitas yang bagus dan tepat waktu di tengah periode yang penuh tantangan ini.
Dipasok USD17 Juta, TaniHub Group Mau Bantu 100.000 Petani

“Regenerasi petani adalah hal yang krusial untuk sektor pertanian Indonesia, yang masih menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap perekonomian negeri ini," ucap Pamitra Wineka.

Petani perlu meningkatkan produktivitas dan pendapatannya karena keduanya adalah faktor penting untuk menjamin generasi muda, bahwa sektor pertanian menawarkan prospek yang cerah. "Ekosistem TaniHub Group didesain untuk membantu petani meraih mimpi-mimpi mereka dan konsumen dapat menikmati produk pertanian di harga yang wajar. Langkah ini akan mewujudkan visi kami, yaitu ‘Agriculture for Everyone’, menjadi kenyataan,” harapnya.

Ivan Arie Sustiawan, CEO dan Co-Founder TaniHub Group, menambahkan, TaniHub berfokus pada pembangunan infrastruktur dan supply chain, yang saat ini menjadi tantangan terbesar di sektor pertanian. "Kami berkomitmen memperkuat kerja sama kami dengan para mitra di B2B, termasuk usaha kecil dan menengah. Kami berharap dapat mencatat pertumbuhan yang lebih baik tahun ini dan dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada 2022,” tutur Ivan.

Sejak 2017, TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending di bawah naungan TaniHub Group, telah menyediakan pembiayaan budidaya dan transaksi penjualan kepada petani yang aksesnya terbatas terhadap institusi keuangan formal. TaniFund terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga tercatat sebagai anggota dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

TaniFund telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp100 miliar dan bermitra secara eksklusif dengan lembaga filantropi terbesar di Indonesia, Dompet Dhuafa, sejak 2019 untuk menjangkau para peternak di Pulau Jawa. “Kami bangga telah menjadi co-lead putaran pendanaan tambahan untuk TaniHub Group dan menyambut para investor baru. Dalam situasi yang mudah berubah dan relatif langkanya permodalan seperti sekarang, putaran pendanaan baru ini memberikan bahan bakar bagi TaniHub Group untuk terus membangun teknologinya agar menopang logistik yang lebih baik dan kapasitas yang lebih besar,” timpal Shane Chesson, Partner di Openspace Ventures.

Sementara Patrick Yip, Founding Partner di Intudo Ventures, mengatakan, dengan menyadari sejumlah problem penting di sektor pertanian Indonesia, TaniHub Group dinilai mampu secara langsung mendukung petani sekaligus meningkatkan kualitas dan pasokan produk pertanian melalui solusi yang terarah.
Dipasok USD17 Juta, TaniHub Group Mau Bantu 100.000 Petani

“Kami bersemangat meneruskan dukungan untuk TaniHub Group, yang menciptakan dampak sangat besar terhadap kehidupan para petani Indonesia dan memperbaiki daya saing sektor pertanian di negeri ini,” tukasnya.

Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures, berpendapat, sektor pertanian adalah salah satu dari pilar utama masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pihaknya melihat keunikan TaniHub Group; selain kemampuannya dalam mendigitalisasi ekosistem pertanian.

"Kami juga melihat bertumbuhnya kesempatan di TaniFund, yang integrasinya dengan platform TaniHub membuat usaha petani menjadi lebih layak dan dengan nilai tambah yang kuat,” ucap Nicko Widjaja.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)