Ini Skema Mengikuti Layanan Kartu Prakerja Secara Daring
A
A
A
JAKARTA - Skema Kartu Prakerja sangat mudah untuk diikuti. Setiap WNI berusia di atas 18 tahun sudah bisa mendaftarkan diri secara daring di situs Kartu Prakerja. Kemudian, peserta bisa memilih berbagai jenis pelatihan melalui platform digital mitra resmi pemerintah.
Selain dapat diakses dengan situs www.prakerja.go.id, informasi mengenai Kartu Prakerja dan pelatihan yang tersedia juga dapat diakses melalui delapan platform digital milik mitra resmi pemerintah. Namun, registrasi ini baru akan dibuka pada awal April 2020.
Terdapat dua jenis pelatihan yang diberikan, yaitu secara daring maupun tatap muka. Terdapat juga pilihan program pelatihan three in one, yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.
Untuk setiap jenis program, pemerintah bersama platform digital menyeleksi lembaga pelatihan yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Para penyedia pelatihan adalah lembaga pelatihan swasta, lembaga pelatihan pemerintah, training center industri, universitas, dan institusi pendidikan vokasi.
Dalam program ini, pemerintah memberikan bantuan biaya pelatihan hingga Rp7 juta per peserta sekali seumur hidup. Pemerintah akan membayarkan biaya pelatihan itu langsung kepada lembaga pelatihan melalui platform digital.
Program ini berjalan sesuai janji Presiden Joko Widodo untuk mengurangi jumlah pengangguran. Saat ini, dari sekitar 7 juta penduduk Indonesia yang menganggur, ada sebanyak 3,7 juta orang yang berusia 18-24 tahun. Pengangguran muda ini sebanyak 64% tinggal di perkotaan dan 78% berpendidikan SMA ke atas. Masalah terbesar yakni sekitar 90% dari mereka tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi.
Untuk tahun 2020, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun kepada sekitar 2 juta penerima manfaat program Kartu Prakerja. Sehingga ke depannya kompetensi pekerja dan pencari kerja dapat meningkat signifikan.
Kartu Prakerja juga akan mendorong lembaga pelatihan dan dunia usaha untuk saling bekerja sama. Dengan demikian, lulusan lembaga pelatihan menjadi lebih mudah memperoleh pekerjaan.
Peresmian Kartu Prakerja dilakukan pada hari ini, Jumat (20/3/2020), di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Peluncuran dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, serta mitra-mitra lain.
Peluncuran ini disimbolkan melalui penandatangan nota kesepahaman dengan mitra resmi Kartu Prakerja, antara lain Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Ruangguru, Haruka EDU, Sekolah.mu, Sisnaker, Telkom Indonesia, Link Aja, OVO, dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Selain dapat diakses dengan situs www.prakerja.go.id, informasi mengenai Kartu Prakerja dan pelatihan yang tersedia juga dapat diakses melalui delapan platform digital milik mitra resmi pemerintah. Namun, registrasi ini baru akan dibuka pada awal April 2020.
Terdapat dua jenis pelatihan yang diberikan, yaitu secara daring maupun tatap muka. Terdapat juga pilihan program pelatihan three in one, yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.
Untuk setiap jenis program, pemerintah bersama platform digital menyeleksi lembaga pelatihan yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Para penyedia pelatihan adalah lembaga pelatihan swasta, lembaga pelatihan pemerintah, training center industri, universitas, dan institusi pendidikan vokasi.
Dalam program ini, pemerintah memberikan bantuan biaya pelatihan hingga Rp7 juta per peserta sekali seumur hidup. Pemerintah akan membayarkan biaya pelatihan itu langsung kepada lembaga pelatihan melalui platform digital.
Program ini berjalan sesuai janji Presiden Joko Widodo untuk mengurangi jumlah pengangguran. Saat ini, dari sekitar 7 juta penduduk Indonesia yang menganggur, ada sebanyak 3,7 juta orang yang berusia 18-24 tahun. Pengangguran muda ini sebanyak 64% tinggal di perkotaan dan 78% berpendidikan SMA ke atas. Masalah terbesar yakni sekitar 90% dari mereka tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi.
Untuk tahun 2020, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun kepada sekitar 2 juta penerima manfaat program Kartu Prakerja. Sehingga ke depannya kompetensi pekerja dan pencari kerja dapat meningkat signifikan.
Kartu Prakerja juga akan mendorong lembaga pelatihan dan dunia usaha untuk saling bekerja sama. Dengan demikian, lulusan lembaga pelatihan menjadi lebih mudah memperoleh pekerjaan.
Peresmian Kartu Prakerja dilakukan pada hari ini, Jumat (20/3/2020), di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Peluncuran dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, serta mitra-mitra lain.
Peluncuran ini disimbolkan melalui penandatangan nota kesepahaman dengan mitra resmi Kartu Prakerja, antara lain Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Ruangguru, Haruka EDU, Sekolah.mu, Sisnaker, Telkom Indonesia, Link Aja, OVO, dan Bank Negara Indonesia (BNI).
(mim)