Demam TikTok Bikin Resah Facebook
A
A
A
MENLO PARK - TikTok menjadi aplikasi yang mengalami perkembangan sangat pesat saat ini. Terbukti dari banyaknya video yang berasal dari TikTok, tersebar di berbagai sosial media lain.
Merespon hal tersebut, COO Facebook, Sheryl Sandberg, mengaku khawatir dengan pertumbuhan TikTok. Kekhawatiran itu berasal dari persaingan antar platform.
“Di dunia teknologi kami bersaing untuk setiap menit dari perhatian Anda,” kata Sandberg, dikutip dari Business Insider, Senin (2/3/2020).
Sandberg merasa pencapaian jumlah pengguna TikTok lebih cepat dari yang pernah pihaknya dapatkan. Dengan begitu, Facebook Group harus memutar otak untuk terus berinovasi, agar menarik hati pengguna sosial media.
Di sisi lain, Sandber menuding selama ini TikTok belum memiliki pengamanan data yang baik. Sehingga, lagi-lagi, muncul dugaan bahwa data yang dimiliki TikTok dapat diakses oleh Pemerintah China.
"TikTok adalah perusahaan China. Jika orang-orang peduli tentang data, saya rasa ada banyak yang harus dikhawatirkan di sana," jelas Sandberg.
Sebelumnya, tudingan dan kekhawatiran serupa juga muncul dari anggota parlemen Amerika Serikat. Bahkan, sejumlah kementerian serta tenta AS dilarang untuk menggunakan TikTok, lantaran khawatir mengenai data mereka.
TikTok tentu saja menampik tudingan itu. Perusahaan menegaskan, bahwa tempat penyimpanan data pengguna di AS, juga berada di sana.
Merespon hal tersebut, COO Facebook, Sheryl Sandberg, mengaku khawatir dengan pertumbuhan TikTok. Kekhawatiran itu berasal dari persaingan antar platform.
“Di dunia teknologi kami bersaing untuk setiap menit dari perhatian Anda,” kata Sandberg, dikutip dari Business Insider, Senin (2/3/2020).
Sandberg merasa pencapaian jumlah pengguna TikTok lebih cepat dari yang pernah pihaknya dapatkan. Dengan begitu, Facebook Group harus memutar otak untuk terus berinovasi, agar menarik hati pengguna sosial media.
Di sisi lain, Sandber menuding selama ini TikTok belum memiliki pengamanan data yang baik. Sehingga, lagi-lagi, muncul dugaan bahwa data yang dimiliki TikTok dapat diakses oleh Pemerintah China.
"TikTok adalah perusahaan China. Jika orang-orang peduli tentang data, saya rasa ada banyak yang harus dikhawatirkan di sana," jelas Sandberg.
Sebelumnya, tudingan dan kekhawatiran serupa juga muncul dari anggota parlemen Amerika Serikat. Bahkan, sejumlah kementerian serta tenta AS dilarang untuk menggunakan TikTok, lantaran khawatir mengenai data mereka.
TikTok tentu saja menampik tudingan itu. Perusahaan menegaskan, bahwa tempat penyimpanan data pengguna di AS, juga berada di sana.
(wbs)