Aplikasi Kloning TikTok ala Facebook Ditutup
loading...

Lasso memungkinkan pengguna merekam video sepanjang 15 detik dan menambahkannya dengan latar lagu-lagu populer atau viral. FOTO/ IST
A
A
A
MENLO PARK - Facebook memutuskan untuk menutup aplikasi bernama Lasso. Aplikasi ini dianggap sebagai kloningan TikTok karena menawarkan fitur mirip dengan TikTok. BACA JUGA - Gendong Mesin 155cc, Yamaha Siap Hadirkan Pesaing NMax
Facebook menutup Lasso per 10 Juli mendatang. Lasso pun sudah memberikan notifikasi ke pengguna terkait penutupan layanannya. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
Lasso sendiri diluncurkan akhir 2018 yang lalu sebagai saingan untuk melawan ketenaran TikTok. Aplikasi tersebut menyasar pengguna usia remaja, baik yang berada di China atau negara-negara barat.
Lasso memungkinkan pengguna merekam video sepanjang 15 detik dan menambahkannya dengan latar lagu-lagu populer atau viral.Aplikasi ini berfokus menyajikan feed dengan algoritma video yang direkomendasikan sesuai ketertarikan penggunanya.
"Kami menempatkan beberapa taruhan di seluruh keluarga aplikasi kami untuk menguji dan mempelajari bagaimana orang ingin mengekspresikan diri. Salah satu tes ini adalah Lasso, aplikasi video singkat kami yang berdiri sendiri, yang kami putuskan untuk ditutup," kata juru bicara Facebook dikutip laman Tech Crunch, Jumat (3/7/2020).
"Kami berterima kasih kepada semua orang yang berbagi kreativitas dan umpan balik mereka dengan kami, yang kami ingin masukkan dalam pengalaman video kami yang lain," lanjut juru bicara itu.
Terhitung sejak Februari, menurut perusahaan riset Sensor Tower, Lasso sudah tersedia di Kolombia, Meksiko, AS, Argentina, Chili, Peru, Panama, Kosta Rika, El Salvador, Ekuador dan Uruguay.
Facebook menutup Lasso per 10 Juli mendatang. Lasso pun sudah memberikan notifikasi ke pengguna terkait penutupan layanannya. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
Lasso sendiri diluncurkan akhir 2018 yang lalu sebagai saingan untuk melawan ketenaran TikTok. Aplikasi tersebut menyasar pengguna usia remaja, baik yang berada di China atau negara-negara barat.
Lasso memungkinkan pengguna merekam video sepanjang 15 detik dan menambahkannya dengan latar lagu-lagu populer atau viral.Aplikasi ini berfokus menyajikan feed dengan algoritma video yang direkomendasikan sesuai ketertarikan penggunanya.
"Kami menempatkan beberapa taruhan di seluruh keluarga aplikasi kami untuk menguji dan mempelajari bagaimana orang ingin mengekspresikan diri. Salah satu tes ini adalah Lasso, aplikasi video singkat kami yang berdiri sendiri, yang kami putuskan untuk ditutup," kata juru bicara Facebook dikutip laman Tech Crunch, Jumat (3/7/2020).
"Kami berterima kasih kepada semua orang yang berbagi kreativitas dan umpan balik mereka dengan kami, yang kami ingin masukkan dalam pengalaman video kami yang lain," lanjut juru bicara itu.
Terhitung sejak Februari, menurut perusahaan riset Sensor Tower, Lasso sudah tersedia di Kolombia, Meksiko, AS, Argentina, Chili, Peru, Panama, Kosta Rika, El Salvador, Ekuador dan Uruguay.
Lihat Juga :