Kerentanan Baru Bikin Anda Berpikir Dua Kali Gunakan Bluetooth
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan keamanan siber, ERNW, melaporkan telah penemuan kerentanan baru di handphone berbasis Android yang mengkhawatirkan. Kerentanan itu terhubung ke Bluetooth ponsel cerdas pengguna dan dapat dieksplorasi oleh seseorang yang dekat dengan Anda.
Konsekuensi dari kerentanan ini dapat mengarah pada pencurian informasi pribadi atau injeksi malware ke dalam smartphone. Lebih buruk lagi, hal ini dapat dieksploitasi tanpa intervensi pengguna, selama Bluetooth diaktifkan.
Tes ERNW, seperti dilaporkan Giz China, mengungkap bahwa perangkat yang terpengaruh adalah mereka yang menjalankan Android 8 dan 9. Versi yang lebih lama dari sistem operasi mungkin juga rentan, tapi perusahaan keamanan tidak dapat menilai dampaknya.
Pada perangkat yang menjalankan Android 10, kerentanan ini tidak dapat dieksploitasi. Ini dikarenakan beberapa detail teknis yang memblokir Bluetooth jika ada upaya pelanggaran.
Cara lain untuk melindungi diri dari bahaya ini adalah memasang pembaruan keamanan Februari 2020 di smartphone Anda. Seperti dalam situasi sebelumnya, skenario ini tidak tergantung pada pengguna, tapi pada produsen dan kebijakan pembaruan perangkat lunaknya.
Untuk menggunakan kerentanan ini, peretas hanya perlu dekat secara fisik dengan handphone Anda. Untuk itu, mereka hanya perlu tahu alamat MAC pengguna.
Dalam ketidakmungkinan menginstal Android 10 atau pembaruan keamanan Februari, beberapa perilaku harus dipertimbangkan. Saat ini ERNW menekankan, pengguna sebaiknya hanya mengaktifkan Bluetooth jika perlu.
Selain itu, Anda tidak boleh membuat perangkat Anda terlihat oleh orang lain. Jika mereka tidak tahu bahwa ponsel cerdas Anda memiliki Bluetooth aktif, maka peretas tidak mungkin menggunakan kerentanan tersebut.
Singkatnya, jika Anda tidak memiliki akses ke pembaruan Android terbaru, maka harus memanfaatkan Bluetooth secara cerdas. Anda harus menghindari perilaku berisiko yang, dalam hal ini, hanya membuat handphone dengan koneksi ini aktif dan dapat dilihat oleh semua orang di sekitarnya.
Konsekuensi dari kerentanan ini dapat mengarah pada pencurian informasi pribadi atau injeksi malware ke dalam smartphone. Lebih buruk lagi, hal ini dapat dieksploitasi tanpa intervensi pengguna, selama Bluetooth diaktifkan.
Tes ERNW, seperti dilaporkan Giz China, mengungkap bahwa perangkat yang terpengaruh adalah mereka yang menjalankan Android 8 dan 9. Versi yang lebih lama dari sistem operasi mungkin juga rentan, tapi perusahaan keamanan tidak dapat menilai dampaknya.
Pada perangkat yang menjalankan Android 10, kerentanan ini tidak dapat dieksploitasi. Ini dikarenakan beberapa detail teknis yang memblokir Bluetooth jika ada upaya pelanggaran.
Cara lain untuk melindungi diri dari bahaya ini adalah memasang pembaruan keamanan Februari 2020 di smartphone Anda. Seperti dalam situasi sebelumnya, skenario ini tidak tergantung pada pengguna, tapi pada produsen dan kebijakan pembaruan perangkat lunaknya.
Untuk menggunakan kerentanan ini, peretas hanya perlu dekat secara fisik dengan handphone Anda. Untuk itu, mereka hanya perlu tahu alamat MAC pengguna.
Dalam ketidakmungkinan menginstal Android 10 atau pembaruan keamanan Februari, beberapa perilaku harus dipertimbangkan. Saat ini ERNW menekankan, pengguna sebaiknya hanya mengaktifkan Bluetooth jika perlu.
Selain itu, Anda tidak boleh membuat perangkat Anda terlihat oleh orang lain. Jika mereka tidak tahu bahwa ponsel cerdas Anda memiliki Bluetooth aktif, maka peretas tidak mungkin menggunakan kerentanan tersebut.
Singkatnya, jika Anda tidak memiliki akses ke pembaruan Android terbaru, maka harus memanfaatkan Bluetooth secara cerdas. Anda harus menghindari perilaku berisiko yang, dalam hal ini, hanya membuat handphone dengan koneksi ini aktif dan dapat dilihat oleh semua orang di sekitarnya.
(mim)