Operator Seluler AS Ketahuan Jual Data Konsumen
A
A
A
WASHINGTON - Data adalah elemen yang mahal di dalam dunia digital. Karena itu, AS tak memberikan toleransi sedikitpun terhadap penggunaan data secara ilegal.
Tak heran, Komisi Komunikasi Federal (FCC) langsung menggelar penyelidikan begitu ada informasi yang menyebut operator seluler di wilayahnya melanggar ketentuan soal data konsumennya.
Menurut laporan terakhir, beberapa operator nirkabel AS diduga menjual data lokasi real-time dari para konsumen atau penggunanya. Penjualan data ini dianggap tidak sah dan dinilai melanggar hukum.
Dilansir GSM Arena, Ketua FCC, Ajit Pai, mengatakan, pada akhir pekan kemarin bahwa regulator telekomunikasi telah meluncurkan tindakan disiplin terhadap operator seluler ini. Menurut FCC, laporan pada Mei 2018 menunjukkan ada kerentanan situs web memaparkan lokasi pengguna ponsel.Ada alasan untuk meyakini bahwa operator tidak melakukan cukup kemampuan untuk melindungi konsumennya. Karena itu, FCC saat ini sedang menyelidiki kebenaran temuan tersebut.
Dalam sebuah surat kepada Kongres AS, Pai mengatakan, FCC telah menyimpulkan bahwa satu atau lebih operator seluler telah jelas-jelas melanggar hukum federal.
Sementara itu, Komisaris FCC, Jessica Rosenworcel, mengatakan, FCC butuh waktu lama untuk melaporkan apa yang disebutnya "pialang rahasia yang dapat menjual lokasi Anda berdasarkan data telepon nirkabel Anda".
"Sangat menyeramkan untuk mempertimbangkan apa yang bisa dilakukan pasar gelap dengan data ini," kata Jessica.
Operator Menolak Komentar
Ketika dikonfrontir ke sejumlah operator AS, mereka menolak berkomentar. Laman Giz China menyebutkan, AT&T dan Sprint menolak berkomentar. Begitu juga dengan Verizon dan T-Mobile (TMUS.O) yang tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tudingan berat dari FCC.
Sementara itu, kelompok perdagangan yang mewakili operator seluler AS mengatakan, setelah mendengar dugaan penyalahgunaan data, operator dengan cepat meluncurkan penyelidikan, menangguhkan akses data, dan kemudian menghentikan prosedur itu.
Ajit Pai mengatakan, dia segera mengeluarkan pemberitahuan resmi kepada Komite FCC yang terdiri dari lima anggota yang materinya menjelaskan tanggung jawab yang harus diambil para operator nakal ini.
Sekadar informasi, pada 2018, seorang peneliti keamanan mengatakan, teknologi dari perusahaan teknologi California dapat digunakan untuk melacak lokasi konsumen tanpa persetujuan dari pengguna ponsel AT&T, Verizon, Sprint, dan T-mobile.
Tak heran, Komisi Komunikasi Federal (FCC) langsung menggelar penyelidikan begitu ada informasi yang menyebut operator seluler di wilayahnya melanggar ketentuan soal data konsumennya.
Menurut laporan terakhir, beberapa operator nirkabel AS diduga menjual data lokasi real-time dari para konsumen atau penggunanya. Penjualan data ini dianggap tidak sah dan dinilai melanggar hukum.
Dilansir GSM Arena, Ketua FCC, Ajit Pai, mengatakan, pada akhir pekan kemarin bahwa regulator telekomunikasi telah meluncurkan tindakan disiplin terhadap operator seluler ini. Menurut FCC, laporan pada Mei 2018 menunjukkan ada kerentanan situs web memaparkan lokasi pengguna ponsel.Ada alasan untuk meyakini bahwa operator tidak melakukan cukup kemampuan untuk melindungi konsumennya. Karena itu, FCC saat ini sedang menyelidiki kebenaran temuan tersebut.
Dalam sebuah surat kepada Kongres AS, Pai mengatakan, FCC telah menyimpulkan bahwa satu atau lebih operator seluler telah jelas-jelas melanggar hukum federal.
Sementara itu, Komisaris FCC, Jessica Rosenworcel, mengatakan, FCC butuh waktu lama untuk melaporkan apa yang disebutnya "pialang rahasia yang dapat menjual lokasi Anda berdasarkan data telepon nirkabel Anda".
"Sangat menyeramkan untuk mempertimbangkan apa yang bisa dilakukan pasar gelap dengan data ini," kata Jessica.
Operator Menolak Komentar
Ketika dikonfrontir ke sejumlah operator AS, mereka menolak berkomentar. Laman Giz China menyebutkan, AT&T dan Sprint menolak berkomentar. Begitu juga dengan Verizon dan T-Mobile (TMUS.O) yang tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tudingan berat dari FCC.
Sementara itu, kelompok perdagangan yang mewakili operator seluler AS mengatakan, setelah mendengar dugaan penyalahgunaan data, operator dengan cepat meluncurkan penyelidikan, menangguhkan akses data, dan kemudian menghentikan prosedur itu.
Ajit Pai mengatakan, dia segera mengeluarkan pemberitahuan resmi kepada Komite FCC yang terdiri dari lima anggota yang materinya menjelaskan tanggung jawab yang harus diambil para operator nakal ini.
Sekadar informasi, pada 2018, seorang peneliti keamanan mengatakan, teknologi dari perusahaan teknologi California dapat digunakan untuk melacak lokasi konsumen tanpa persetujuan dari pengguna ponsel AT&T, Verizon, Sprint, dan T-mobile.
(mim)