Vutura Kenalkan Teknologi Chatbot dengan Sistem Artificial Intelligence
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan rintisan binaan Telkom Indonesia, Vutura, meluncurkan sebuah platform yang bisa membantu para pelaku bisnis di Indonesia, dalam berinteraksi dengan pelanggannya.
Sistem chatbot ini menggunakan inovasi teknologi artificial intelligence (AI). Selain itu, Vutura juga memanfaatkan teknologi Natural Language Processing (NLP). Artinya, sistem ini mampu membantu meningkatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
"Perkembangan AI sangat pesat di Indonesia. Tapi, saat ini hanya 14 perusahaan yang mengadopsi AI," kata Riztama Prawita, CEO Vutura, saat peluncuran platform, di Cyber 2 Kuningan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Pada dasarnya, sistem ini dapat meningkatkan costumer support. Sehingga pelaku bisnis bisa melakukan interaksi yang lebih baik dan cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan sistem ini juga dipercaya dapat meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang.
"Vutura ingin mengenalkan bagaimana AI dapat dimanfaatkan ke dalam banyak aspek bisnis, terutama costumer engagement sesuai bisnis yang dijalankan," papar Riztama.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Vutura dapat diintegrasikan dengan aplikasi kirim pesan, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Line, dan Telegram.
"Bahkan, Vutura juga dapat dihubungkan dengan website atau mobile app milik klien," imbuhnya.
Biasanya, AI digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang masuk ke dalam FAQ (frequently asked question). Tapi, sebenarnya AI bisa diajari lebih dari itu.
Sebab, menurut Riztama, AI seperti bayi yang bisa diajarkan banyak hal. Dalam beberapa kasus, teknologi ini juga bisa belajar sendiri sesuai kebutuhan.
"AI juga bisa memberikan saran kepada konsumen, walaupun akurasinya tidak 100%," pungkasnya.
Sistem chatbot ini menggunakan inovasi teknologi artificial intelligence (AI). Selain itu, Vutura juga memanfaatkan teknologi Natural Language Processing (NLP). Artinya, sistem ini mampu membantu meningkatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
"Perkembangan AI sangat pesat di Indonesia. Tapi, saat ini hanya 14 perusahaan yang mengadopsi AI," kata Riztama Prawita, CEO Vutura, saat peluncuran platform, di Cyber 2 Kuningan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Pada dasarnya, sistem ini dapat meningkatkan costumer support. Sehingga pelaku bisnis bisa melakukan interaksi yang lebih baik dan cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan sistem ini juga dipercaya dapat meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang.
"Vutura ingin mengenalkan bagaimana AI dapat dimanfaatkan ke dalam banyak aspek bisnis, terutama costumer engagement sesuai bisnis yang dijalankan," papar Riztama.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, Vutura dapat diintegrasikan dengan aplikasi kirim pesan, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Line, dan Telegram.
"Bahkan, Vutura juga dapat dihubungkan dengan website atau mobile app milik klien," imbuhnya.
Biasanya, AI digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang masuk ke dalam FAQ (frequently asked question). Tapi, sebenarnya AI bisa diajari lebih dari itu.
Sebab, menurut Riztama, AI seperti bayi yang bisa diajarkan banyak hal. Dalam beberapa kasus, teknologi ini juga bisa belajar sendiri sesuai kebutuhan.
"AI juga bisa memberikan saran kepada konsumen, walaupun akurasinya tidak 100%," pungkasnya.
(wbs)