Sukses Tutup 2019 dengan Gemilang, DANA Siap Berinovasi di 2020
A
A
A
JAKARTA - Dompet digital Indonesia, DANA, sukses menutup tahun 2019 dengan pencapaian gemilang. Sepanjang tahun lalu mereka telah menghadirkan beragam fitur inovatif untuk memperkaya kapabilitasnya sebagai dompet digital dari, oleh, dan untuk Indonesia.
DANA telah membangun kolaborasi sinergis dengan banyak pihak, termasuk dengan perusahaan teknologi internasional, hingga ke berbagai lembaga penyedia layanan untuk publik di seluruh Tanah Air. Setelah merilis aplikasi dompet digital DANA di Play Store untuk pengguna Android dan di App Store untuk pengguna iOS pada November 2018, dan grand launching pada awal Desember, DANA terus mengalami pertumbuhan yang signifikan baik dari segi bisnis maupun jumlah karyawan.
Vincent Iswara, CEO dan salah satu pendiri DANA, mengatakan, selain inovasi yang berkelanjutan serta kolaborasi strategis yang terus dibangun dengan berbagai pihak, faktor lain yang menjadi motor penting pendorong pertumbuhan adalah peningkatan infrastruktur keuangan digital yang memperluas akses untuk transaksi bagi pengguna, serta jaminan keamanan dan perlindungan 100% untuk pengguna DANA.
“Inovasi produk dan teknologi, kolaborasi dengan berbagai pihak baik dari berbagai institusi keuangan dan pelaku usaha dari berbagai skala bisnis, serta dukungan penuh terhadap penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia merupakan upaya kami untuk terus meningkatkan kapabilitas, keandalan, dan memperkaya user experience bagi pengguna DANA,” kata Vincent.
Dia menegaskan kembali bahwa dompet digital DANA dikembangkan di Indonesia, oleh talenta-talenta muda anak bangsa, dan untuk masyarakat Indonesia. Pihaknya ingin menjadi dompet digital yang trusted (terpercaya), friendly (mudah dan nyaman digunakan oleh pengguna), serta accessible (dapat diakses oleh setiap lapisan masyarakat). "Ini untuk mendukung berbagai transaksi digital, baik secara online maupun offline. Ini sesuai dengan visi DANA sebagai jembatan bagi masyarakat Indonesia menuju ke era keuangan digital yang semakin inklusif dengan membangun budaya nontunai dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi digital di Indonesia,” papar Vincent.
Dia juga menilai Program DANA Protection yang menjamin 100% keamanan dana pengguna efektif dalam membangun kepercayaan masyarakat, bahwa bertransaksi nontunai secara digital menggunakan DANA aman dan terlindungi. “Bagi DANA, keamanan adalah kunci dan prioritas utama, inilah dasar kepercayaan pengguna dan menjadi pertimbangan utama masyarakat untuk beralih ke budaya transaksi nontunai secara digital. Zero Data Sharing Policy dan Money Back Guarantee merupakan bukti komitmen kami dalam mengutamakan keamanan pengguna dalam bertransaksi,” bebernya.
Mitra Bisnis DANA
Banyak raihan sejarah baru yang ditorehkan DANA di sepanjang 2019. Selain pertumbuhan jumlah pengguna yang siginifikan, DANA juga membuka kerja sama baru dengan mitra bisnis dari berbagai skala dan bidang usaha, termasuk mitra UMKM (usaha mMikro, kecil, dan menengah), dan dari beragam industri.
Di 2019, DANA memperkuat posisinya sebagai infrastruktur pembayaran digital di Indonesia dan memasuki industri transportasi melalui kerja sama strategis dengan Bluebird, serta merambah industri logistik lewat kerja sama dengan JNE. Di tahun yang sama, DANA juga masuk ke layanan secure parking di beberapa mal di Jakarta dan hadir di Samsung Pay.
"Tidak berhenti sampai di situ, DANA mengawali 2020 dengan tonggak baru, sebagai satu-satunya opsi pembayaran digital selain kartu kredit dan gift card dalam bertransaksi di ekosistem milik perusahaan teknologi internasional," katanya lagi.
Sejak awal, lanjut dia, DANA dikembangkan sebagai infrastruktur pembayaran yang berkonsep open platform, dapat digunakan dan diakses oleh siapapun. Aplikasi ini bisa digunakan di beragam platform dan terbuka dengan kolaborasi dengan para pelaku usaha dari beragam industri.
"Kolaborasi dengan berbagai pelaku usaha dari beragam industri otomatis memperluas jangkauan layanan DANA, dan sangat positif untuk mengedukasi sekaligus menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap kemudahan dan keamanan bertransaksi digital menggunakan DANA,” jelasnya.
Saat ini, mitra merchant UMKM DANA (DANA Bisnis) telah tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dengan lima provinsi sebaran terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Adapun lima jenis usaha terbanyak dari para mitra DANA Bisnis adalah usaha makanan dan minuman, sembako, layanan seluler/pulsa, pakaian dan aksesoris, dan barang elektronik.
Makin Masif dengan QRIS
Salah satu tonggak penting dalam perjalanan DANA yang mulai dilakukan pada 2019 adalah implementasi QRIS. Vincent mengutarakan, pihaknya patuh dan menghormati aturan dan peraturan, serta menjadi yang pertama dalam mengimplementasikan QRIS 100% di semua mitra merchant DANA di seluruh Indonesia. Dompet digital DANA sudah dilengkapi dengan fitur pemindaian yang mampu membaca QRIS.
“DANA percaya bahwa implementasi QRIS akan berdampak positif dalam mempercepat terwujudnya budaya transaksi nontunai secara digital di Indonesia. Kami yakin penerapan standardisasi QRIS akan membuat DANA makin inklusif karena transaksi dapat terjadi secara langsung dan tepat waktu (real time) sehingga akan lebih banyak masyarakat Indonesia yang terdorong untuk berpindah menggunakan transaksi nontunai dan nonkartu,” tutur Vincent.
Chief Legal & Compliance Officer DANA, Dina Artarini, menambahkan, implementasi QRIS 100% di semua mitra merchant DANA juga merupakan bentuk kepatuhan DANA terhadap peraturan Bank Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (PADG) No.21/18/PADG/2019.
DANA juga diklaim berbeda dengan aplikasi uang elektronik atau dompet digital lainnya. Argumentasinya DANA merupakan dompet digital yang kaya akan fitur unggulan seperti Card Binding untuk penyimpanan kartu debit dan kartu kredit, P2P Transfer (Send DANA dan Request DANA), dan Biller Reminder.
Norman Sasono, Chief Technology Officer DANA mengatakan, fitur Card Binding menjadi salah satu fitur inovatif yang membedakan DANA dari layanan pembayaran digital lainnya. Melalui fitur ini, pengguna dapat menyimpan kartu kredit dan kartu debitnya dalam dompet digital DANA, untuk digunakan sebagai alternatif sumber dana transaksi nontunai selain Saldo DANA.
“Dengan adanya fitur Card Binding, pengguna DANA bisa move on dari top up. Mereka tak perlu khawatir jika saldo DANA-nya kurang atau kosong sekalipun. Fitur ini juga melindungi kartu kredit dan kartu kredit dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab—lebih aman dan praktis. Kami bekerja sama dan mendapatkan dukungan dari dunia perbankan dalam pengembangan fitur ini,” papar Norman.
Dia menyebutkan selama 2019, masyarakat paling banyak memanfaatkan dompet digital DANA untuk mendukung transaksi gaya hidupnya. Mulai dari pembelian pulsa, melakukan pembayaran offline seperti di kafe dan restoran, transfer uang, melakukan pembayaran tagihan listrik dan lain-lain, serta untuk melakukan transaksi gaming.
Fitur-fitur inovatif tersebut dihadirkan untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat modern yang ingin praktis, tapi tetap produktif dan terproteksi keamanannya. “Kami akan terus mengembangkan teknologi agar mampu menciptakan inovasi yang dapat terus memenuhi kebutuhan pengguna di masa depan. Untuk ini, DANA diperkuat oleh talenta-talenta muda Indonesia penuh potensi dan memiliki kompetensi global. Dari keseluruhan Tim DANA yang kami sebut ‘DANAm8s’, 55% di antaranya adalah engineers dan mereka semua merupakan talenta-talenta asli Indonesia,” pungkas Norman.
DANA telah membangun kolaborasi sinergis dengan banyak pihak, termasuk dengan perusahaan teknologi internasional, hingga ke berbagai lembaga penyedia layanan untuk publik di seluruh Tanah Air. Setelah merilis aplikasi dompet digital DANA di Play Store untuk pengguna Android dan di App Store untuk pengguna iOS pada November 2018, dan grand launching pada awal Desember, DANA terus mengalami pertumbuhan yang signifikan baik dari segi bisnis maupun jumlah karyawan.
Vincent Iswara, CEO dan salah satu pendiri DANA, mengatakan, selain inovasi yang berkelanjutan serta kolaborasi strategis yang terus dibangun dengan berbagai pihak, faktor lain yang menjadi motor penting pendorong pertumbuhan adalah peningkatan infrastruktur keuangan digital yang memperluas akses untuk transaksi bagi pengguna, serta jaminan keamanan dan perlindungan 100% untuk pengguna DANA.
“Inovasi produk dan teknologi, kolaborasi dengan berbagai pihak baik dari berbagai institusi keuangan dan pelaku usaha dari berbagai skala bisnis, serta dukungan penuh terhadap penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia merupakan upaya kami untuk terus meningkatkan kapabilitas, keandalan, dan memperkaya user experience bagi pengguna DANA,” kata Vincent.
Dia menegaskan kembali bahwa dompet digital DANA dikembangkan di Indonesia, oleh talenta-talenta muda anak bangsa, dan untuk masyarakat Indonesia. Pihaknya ingin menjadi dompet digital yang trusted (terpercaya), friendly (mudah dan nyaman digunakan oleh pengguna), serta accessible (dapat diakses oleh setiap lapisan masyarakat). "Ini untuk mendukung berbagai transaksi digital, baik secara online maupun offline. Ini sesuai dengan visi DANA sebagai jembatan bagi masyarakat Indonesia menuju ke era keuangan digital yang semakin inklusif dengan membangun budaya nontunai dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi digital di Indonesia,” papar Vincent.
Dia juga menilai Program DANA Protection yang menjamin 100% keamanan dana pengguna efektif dalam membangun kepercayaan masyarakat, bahwa bertransaksi nontunai secara digital menggunakan DANA aman dan terlindungi. “Bagi DANA, keamanan adalah kunci dan prioritas utama, inilah dasar kepercayaan pengguna dan menjadi pertimbangan utama masyarakat untuk beralih ke budaya transaksi nontunai secara digital. Zero Data Sharing Policy dan Money Back Guarantee merupakan bukti komitmen kami dalam mengutamakan keamanan pengguna dalam bertransaksi,” bebernya.
Mitra Bisnis DANA
Banyak raihan sejarah baru yang ditorehkan DANA di sepanjang 2019. Selain pertumbuhan jumlah pengguna yang siginifikan, DANA juga membuka kerja sama baru dengan mitra bisnis dari berbagai skala dan bidang usaha, termasuk mitra UMKM (usaha mMikro, kecil, dan menengah), dan dari beragam industri.
Di 2019, DANA memperkuat posisinya sebagai infrastruktur pembayaran digital di Indonesia dan memasuki industri transportasi melalui kerja sama strategis dengan Bluebird, serta merambah industri logistik lewat kerja sama dengan JNE. Di tahun yang sama, DANA juga masuk ke layanan secure parking di beberapa mal di Jakarta dan hadir di Samsung Pay.
"Tidak berhenti sampai di situ, DANA mengawali 2020 dengan tonggak baru, sebagai satu-satunya opsi pembayaran digital selain kartu kredit dan gift card dalam bertransaksi di ekosistem milik perusahaan teknologi internasional," katanya lagi.
Sejak awal, lanjut dia, DANA dikembangkan sebagai infrastruktur pembayaran yang berkonsep open platform, dapat digunakan dan diakses oleh siapapun. Aplikasi ini bisa digunakan di beragam platform dan terbuka dengan kolaborasi dengan para pelaku usaha dari beragam industri.
"Kolaborasi dengan berbagai pelaku usaha dari beragam industri otomatis memperluas jangkauan layanan DANA, dan sangat positif untuk mengedukasi sekaligus menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap kemudahan dan keamanan bertransaksi digital menggunakan DANA,” jelasnya.
Saat ini, mitra merchant UMKM DANA (DANA Bisnis) telah tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dengan lima provinsi sebaran terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Adapun lima jenis usaha terbanyak dari para mitra DANA Bisnis adalah usaha makanan dan minuman, sembako, layanan seluler/pulsa, pakaian dan aksesoris, dan barang elektronik.
Makin Masif dengan QRIS
Salah satu tonggak penting dalam perjalanan DANA yang mulai dilakukan pada 2019 adalah implementasi QRIS. Vincent mengutarakan, pihaknya patuh dan menghormati aturan dan peraturan, serta menjadi yang pertama dalam mengimplementasikan QRIS 100% di semua mitra merchant DANA di seluruh Indonesia. Dompet digital DANA sudah dilengkapi dengan fitur pemindaian yang mampu membaca QRIS.
“DANA percaya bahwa implementasi QRIS akan berdampak positif dalam mempercepat terwujudnya budaya transaksi nontunai secara digital di Indonesia. Kami yakin penerapan standardisasi QRIS akan membuat DANA makin inklusif karena transaksi dapat terjadi secara langsung dan tepat waktu (real time) sehingga akan lebih banyak masyarakat Indonesia yang terdorong untuk berpindah menggunakan transaksi nontunai dan nonkartu,” tutur Vincent.
Chief Legal & Compliance Officer DANA, Dina Artarini, menambahkan, implementasi QRIS 100% di semua mitra merchant DANA juga merupakan bentuk kepatuhan DANA terhadap peraturan Bank Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (PADG) No.21/18/PADG/2019.
DANA juga diklaim berbeda dengan aplikasi uang elektronik atau dompet digital lainnya. Argumentasinya DANA merupakan dompet digital yang kaya akan fitur unggulan seperti Card Binding untuk penyimpanan kartu debit dan kartu kredit, P2P Transfer (Send DANA dan Request DANA), dan Biller Reminder.
Norman Sasono, Chief Technology Officer DANA mengatakan, fitur Card Binding menjadi salah satu fitur inovatif yang membedakan DANA dari layanan pembayaran digital lainnya. Melalui fitur ini, pengguna dapat menyimpan kartu kredit dan kartu debitnya dalam dompet digital DANA, untuk digunakan sebagai alternatif sumber dana transaksi nontunai selain Saldo DANA.
“Dengan adanya fitur Card Binding, pengguna DANA bisa move on dari top up. Mereka tak perlu khawatir jika saldo DANA-nya kurang atau kosong sekalipun. Fitur ini juga melindungi kartu kredit dan kartu kredit dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab—lebih aman dan praktis. Kami bekerja sama dan mendapatkan dukungan dari dunia perbankan dalam pengembangan fitur ini,” papar Norman.
Dia menyebutkan selama 2019, masyarakat paling banyak memanfaatkan dompet digital DANA untuk mendukung transaksi gaya hidupnya. Mulai dari pembelian pulsa, melakukan pembayaran offline seperti di kafe dan restoran, transfer uang, melakukan pembayaran tagihan listrik dan lain-lain, serta untuk melakukan transaksi gaming.
Fitur-fitur inovatif tersebut dihadirkan untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat modern yang ingin praktis, tapi tetap produktif dan terproteksi keamanannya. “Kami akan terus mengembangkan teknologi agar mampu menciptakan inovasi yang dapat terus memenuhi kebutuhan pengguna di masa depan. Untuk ini, DANA diperkuat oleh talenta-talenta muda Indonesia penuh potensi dan memiliki kompetensi global. Dari keseluruhan Tim DANA yang kami sebut ‘DANAm8s’, 55% di antaranya adalah engineers dan mereka semua merupakan talenta-talenta asli Indonesia,” pungkas Norman.
(mim)