Sukses di Industri Musik, Ariel Noah Coba Terjun ke Industri Game Mobile
A
A
A
JAKARTA - Di industri musik, sepak terjang Nazril Irham atau yang lebih populer dikenal dengan nama Ariel, tidak perlu diragukan lagi. Bersama band Noah, Ariel telah memanen banyak kesuksesan.
Kali ini, Ariel mencoba peruntungan baru di industri e-Sport. Ia membentuk tim Free Fire dengan nama The Pillars.
Kegemarannya dalam bermain game bukan semata-mata mengikuti tren, tapi memang sudah terpupuk sejak lama.
"Ketertarikan terhadap game sudah dari 1999, dulu awalnya bermain Ragnarok sama teman-teman," ungkap Ariel, saat ditemui di Pasific Place Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Beberapa tahun terakhir mobile gaming memang sedang naik daun. Peluang ini yang coba diambil Ariel bersama rekan-rekannya.
Tidak hanya memberi kesenangan, menurut pria kelahiran Pangkalanbrandan, 16 September 1981 ini, game juga membonceng kreatifitasnya.
"Teman-teman yang dulu kumpul lagi membentuk komunitas game online. Biar kumpulnya lebih produktif," jelasnya.
Tim besutan Ariel bukanlah main-main belaka. Sebagai debutnya, The Pillars bakal mengikuti Free Fire Master League (FFML) Season I.
Sebagai bentuk keseriusannya, Ariel juga bakal merekrut pemain-pemain game mobile lain untuk bergabung di bawah payung The Pillars.
"Industri game mobile besar dan masih muda. Saya yakin masih banyak pemain bertalenta lain yang belum ditemukan," tutur Ariel.
Meski datang dengan strategi matang seperti tim lainnya, tetapi Ariel dan rekan timnya tidak menargetkan piala. Bagi dia, yang terpenting tim bentukannya ini dapat mengikuti berbagai turnamen e-Sport di Indonesia maupun di dunia.
"Selanjutnya kalau bisa kita ikut semuanya (turnamen e-Sport). Tahun ini mudah-mudahan bisa ikut banyak perlombaan. Menang belakangan," tandasnya.
Kali ini, Ariel mencoba peruntungan baru di industri e-Sport. Ia membentuk tim Free Fire dengan nama The Pillars.
Kegemarannya dalam bermain game bukan semata-mata mengikuti tren, tapi memang sudah terpupuk sejak lama.
"Ketertarikan terhadap game sudah dari 1999, dulu awalnya bermain Ragnarok sama teman-teman," ungkap Ariel, saat ditemui di Pasific Place Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Beberapa tahun terakhir mobile gaming memang sedang naik daun. Peluang ini yang coba diambil Ariel bersama rekan-rekannya.
Tidak hanya memberi kesenangan, menurut pria kelahiran Pangkalanbrandan, 16 September 1981 ini, game juga membonceng kreatifitasnya.
"Teman-teman yang dulu kumpul lagi membentuk komunitas game online. Biar kumpulnya lebih produktif," jelasnya.
Tim besutan Ariel bukanlah main-main belaka. Sebagai debutnya, The Pillars bakal mengikuti Free Fire Master League (FFML) Season I.
Sebagai bentuk keseriusannya, Ariel juga bakal merekrut pemain-pemain game mobile lain untuk bergabung di bawah payung The Pillars.
"Industri game mobile besar dan masih muda. Saya yakin masih banyak pemain bertalenta lain yang belum ditemukan," tutur Ariel.
Meski datang dengan strategi matang seperti tim lainnya, tetapi Ariel dan rekan timnya tidak menargetkan piala. Bagi dia, yang terpenting tim bentukannya ini dapat mengikuti berbagai turnamen e-Sport di Indonesia maupun di dunia.
"Selanjutnya kalau bisa kita ikut semuanya (turnamen e-Sport). Tahun ini mudah-mudahan bisa ikut banyak perlombaan. Menang belakangan," tandasnya.
(wbs)