Serangan Siber Terbanyak di Indonesia Terdeteksi dari Domain Belanda?
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan solusi keamanan asal Jepang NTT Ltd menyebut peretas siber dengan domain dari Belanda menjadi yang paling banyak melakukan serangan siber di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Kendati demikian, bukan berarti otak dari serangan tersbut berasal dari Belanda. NTT hanya melihat ini dari jumlah serangan yang masuk.
"Bukan berarti bahwa master mind-nya atau otaknya di situ. Ini kita cuman ngeliatnya bahwa serangan arahnya dari situ, kita bisa punya visibility traffic arah-nya," ujar CEO NTT Ltd. untuk Indonesia Hendra Lesmana saat ditemui media di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Kemungkinan, kata Hendra, Belanda dan Indonesia banyak melakukan komunikasi.
Namun lagi-lagi ia menegaskan bahwa banyaknya domain dengan identitas asal Belanda, bukan berarti pelakunya adalah dari negara tersebut.
"Mungkin karena kita banyak komunikasi dengan Belanda, tapi bukan berarti orang Belanda yang melakukan itu, bisa saja orang Korea Utara atau siapa kita enggak tahu," pungkasnya.
Kendati demikian, bukan berarti otak dari serangan tersbut berasal dari Belanda. NTT hanya melihat ini dari jumlah serangan yang masuk.
"Bukan berarti bahwa master mind-nya atau otaknya di situ. Ini kita cuman ngeliatnya bahwa serangan arahnya dari situ, kita bisa punya visibility traffic arah-nya," ujar CEO NTT Ltd. untuk Indonesia Hendra Lesmana saat ditemui media di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (13/1/2020).
Kemungkinan, kata Hendra, Belanda dan Indonesia banyak melakukan komunikasi.
Namun lagi-lagi ia menegaskan bahwa banyaknya domain dengan identitas asal Belanda, bukan berarti pelakunya adalah dari negara tersebut.
"Mungkin karena kita banyak komunikasi dengan Belanda, tapi bukan berarti orang Belanda yang melakukan itu, bisa saja orang Korea Utara atau siapa kita enggak tahu," pungkasnya.
(wbs)