Qlue Targetkan 100 Kota di Indonesia Berkonsep Canggih

Selasa, 17 Desember 2019 - 15:32 WIB
Qlue Targetkan 100 Kota...
Qlue Targetkan 100 Kota di Indonesia Berkonsep Canggih
A A A
JAKARTA - Perusahaan ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, Qlue, berpartisipasi dalam salah satu acara smart city terbesar di dunia. Qlue menargetkan pembangunan smart city atau kota cerdas dapat diaplikasikan di seluruh kota di Indonesia.

Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, mengatakan strategi Qlue di 2019 ini dengan mengembangkan solusi smart city berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce membawa perkembangan positif bagi perusahaan. Qlue menjadi market leader yang menawarkan solusi komprehensif di industri smart city.

Kita berharap sesuai dengan visi kita kita tak hanya ingin kembangkansmart city di indonesia tapi juga menjadikan smart nation" kata Pendiri dan CEOQlue, Rama Raditya di Kantor Qlue di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Rama melanjutkan setidaknya bakal ada sekitar 100 kota yang akan menerapkan konsep smart city. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi smart nation atau negara cerdas.

"Saat Ini Qlue sudah diimplemetasikan di 40 kota dan Kota cerdas ini target kita di 2020, 100 kota. Tahun depan kita fokus kepada memberdayakan perkotaan indonesia dari segi polusi dan pengurangan traffic di Jakarta," imbuhnya.

Kendati begitu, Rama tak menapik untuk masuk ke arah sana banyak tantangan yang mesti diselesaikan. Salah satunya adalah soal Infrastruktur. Namun ia optimis soal penanganan ini karena Pemerintah selalu mendukung.

" Pembangunan smart city di Indonesia harus diawali dengan pembangunan infrastruktur dasar memadai. Sebab adanya infrastruktur tersebut akan menjadi kebutuhan masyarakat sekitar" tandasnya.

Sementara di kesempatan yang sama Andre Hutagalung Co Founder dan Chief Technology Officer mengungkapkan gagasan Konsep smart city atau kota cerdas tidak hanya butuh kesiapan teknologi informasi yang memadai, tetapi juga sumber daya manusia khususnya pejabat wilayah terkait yang responsif. Keduanya harus berjalan simultan agar berbagai permasalahan di kota dapat teratasi dengan cepat dan tepat.

"Untuk yang paling penting SDM sebenarnya lebih penting kepada arahan dari atasan semisal walikota daerah yang sudah adaptif dengan teknologi " Imbuh Andre.

Chief Commercial Officer Qlue, Maya Arvini, mengatakan ekspansi bisnis di dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh Qlue didukung oleh performa tim pengembangan bisnis yang melakukan penjualan secara langsung dan dibantu oleh mitra bisnis yang memiliki kesamaan visi dengan Qlue, mulai dari system integrator, penyedia platform dan perangkat keras, hingga firma konsultan.

Dari 85 klien Qlue saat ini, terdiri dari instansi pemerintah sebesar 55% dan swasta sebesar 45%. Tahun 2020, Qlue fokus untuk terus melakukan ekspansi di sektor swasta, dengan meningkatkan target 60% dari sektor swasta dan 40% dari instansi pemerintah. Qlue menargetkan akan melakukan implementasi di lebih dari 100 kota di Indonesia, dan di lima kota di Asia dan Eropa.

“Kami merasa bersemangat karena telah berhasil menutup tahun ini dengan berbagai pencapaian luar biasa baik dari segi bisnis maupun pengembangan teknologi. Dengan berbagai inovasi teknologi Qlue yang terus kami kembangkan, kami optimis untuk tetap fokus menargetkan pertumbuhan bisnis lebih dari 50% di 2020. Qlue saat ini telah memiliki kantor perwakilan di Kuala Lumpur, Malaysia. Kami menargetkan Qlue terus melakukan ekspansi di luar negeri, dengan mengincar pasar Asia dan Eropa pada tahun 2020 mendatang,” kata Maya Arvini.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)