Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT

Kamis, 12 Desember 2019 - 05:00 WIB
Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT
Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT
A A A
JAKARTA - Seiring perjalanan teknologi, kini masyarakat semakin peduli dengan kesehatannya. Tak heran, mereka kini mengedepankan persoalan kesehatan ketimbang hemat energi.

Hal ini masuk akal lantaran kondisi lingkungan di sekitar, terutama perkotaan yang terpapar dengan beragam polusi. Mulai dari polusi udara hingga air.

Kebutuhan ini pun ditangkap oleh PT LG Electronics Indonesia dengan bangga memperkenalkan seri mesin cuci front loading AI DD terbarunya. Mesin cuci ini bekerja fokus pada perlindungan kesehatan dan higienitas keluarga penggunanya. Menariknya, perangkat membenamkan kecerdasan buatan atau AI dan Internet of Things (IoT) yang penciptaannya dimatangkan selama lima tahun sebelum digunakan.
Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT

Jun Yub Lee, Product Marketing Manager Home Appliance PT LG Electronics Indonesia, mengatakan, teknologi uap panas dari air, serta inovasi teknologi teknik pencucian dan pemilihan material stainless steel untuk tabung, menjadi keunggulan mesin cuci ini. Sebab semua itu memberikan konsumen rasa aman dan nyaman dengan hasil pencucian yang higienis dan sehat.

“Semakin maraknya gaya hidup sehat di tengah penurunan kondisi lingkungan sekitar, mesin cuci ini dibuat dengan teknologi cermat yang menjadikannya sebuah paket lengkap untuk menjawab kebutuhan perlindungan kesehatan pengguna. Yang membuat mesin cuci ini semakin menarik dilirik, perangkat telah dilengkapi IoT dan AI,” kata Jun Yub Lee.

LG punya alasan khusus yang membuat mereka menamai teknologi uap panas dari airnya dengan sebutan Steam+™. Selain mampu mengeliminasi berbagai materi penyebab alergi (allergen) yang beresiko merugikan kesehatan manusia, teknologi Steam+ pada mesin cuci ini juga berfungsi untuk mengurangi tingkat kekusutan pada hasil cucian sehingga lebih mudah dan gampang disetrika.
Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT

Jun Yub Lee tak membantah bila pemanfaatan uap panas dari air pada mesin cuci bukanlah hal yang benar-benar baru. Yang menjadikannya berbeda, klaim dia, ada pada kemampuan mesin cuci AI DD dalam menghasilkan dan mempertahankan temperatur panas steam pada 60 derajat Celcius saat pencucian.

“Kemampuan ini penting karena menjadi tingkat optimal untuk membebaskan cucian dari kemungkinan debu yang menempel, kuman maupun bahan penyebab alergi,” timpak Rumbi Simanjuntak, Head of Product Marketing Home Appliance PT LG Electronics Indonesia.

Pabrikan Korea ini tak asal klaim. Untuk membuktikannya, LG berani mengetesnya di British Allergy Foundation (BAF). Alhasil, teknologi Steam+™ dalam mesin cuci LG telah mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat dari BAF.

Lembaga independen bertaraf global ini mengamini teknologi Steam+™ sanggup mengeliminasi allergen hingga 99,9% ketika menjalani serangkaian uji independen. "Produk dengan sertifikat BAF mudah dikenali dari logo khusus yang tertempel pada produk. Pengenaan logo ini dikarenakan sertifikat BAF telah diterima di 135 negara di dunia," sebut Rumbi.
Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT


Sementara untuk pencucian harian, fitur TurboWash™ 360 derajat hadir dengan membawa inovasi yang memberikan performa pencucian lebih bersih dalam waktu lebih singkat. Hal ini berkat kolaborasi kerja dua inovasi bertajuk 3D Multi Water Spray dan 6 Motion yang diterapkan sebagai pendukung proses pencucian.

3D Multi Water Spray merujuk pada keberadaan empat titik pancaran air dengan peletakan pada beberapa sudut bagian depan tabung mesin cuci yang memastikannya menjangkau seluruh cucian secara merata. Kerja pancaran air ini didukung pompa inverter dengan kecepatan putaran yang berubah tinggi dan rendah secara berulang.

"Kecepatan putaran pompa tinggi mendorong pancaran air kuat dengan sudut tinggi, sementara kecepatan rendah membuat pancaran air lembut dengan sudut rendah," katanya.
Jaga Kesehatan Keluarga, Mesin Cuci LG Dipersenjatai AI dan IoT

Kerja pancaran air ini berkolaborasi dengan gerak unik tabung bertajuk 6 Motion. Namanya menyiratkan enam gerakan unik dari putaran tabung sepanjang proses pencucian. Termasuk di dalamnya membanting, mengayun serta memutar yang mengambil inspirasi dari gerak mencuci pakaian dengan tangan.

“Kolaborasi kerja dua inovasi ini selain mengoptimalkan penyerapan deterjen lebih baik di awal, juga memberikan hasil optimal untuk melepas residu deterjen pada akhir pencucian,” ujar Rumbi lagi.

Perhatian LG pada perlindungan kesehatan pun menyentuh pada penggunaan material stainless steel yang meliputi seluruh bagian tabung. Tak hanya pada tabung, seluruh komponen di dalamnya. Termasuk lifter yang berbentuk batangan untuk melontarkan pakaian dan pulsator yang berguna mencipta putaran air dalam tabung.

Stainless steel dipilih terkait karakter materialnya yang terkait erat dengan higienitas, seperti pada berbagai peralatan operasi di ruang bedah. “Lebih dari pertimbangan ketahanan, dengan membuat seluruh area yang tersentuh pakaian terbuat dari stainless steel, meminimalkan kemungkinan kontaminasi bakteri pada cucian di dalamnya,” tandasnya.

Terkait pernyataannya ini, Rumbi mengatakan, bukan hanya klaim sepihak. Pengujian dari Intertek sebagai lembaga uji dan sertifikasi menunjukkan terapan stainless steel pada keseluruhan bagian tabungnya mencegah pertumbuhan bakteri 99% lebih tinggi dibanding keadaan awal bakteri.

Tak berhenti hingga disitu, sentuhan perhatian pada pencucian optimal bagi penggunanya pun dilakukan LG dengan menanamkan kecerdasan buatan dalam mesin cucinya ini. Keberadaannya menjadi jawaban keterbatasan mesin cuci konvensional dalam melakukan pencucian lebih detail pada masing-masing bahan pakaian.

Meski memiliki pilihan program pencucian berdasarkan bahan pakaian, mesin cuci konvensional hanya melakukan deteksi pada berat total cucian yang dimasukkan. Setelahnya, mesin cuci akan bekerja dengan pola pencucian tetap.

"Yang menjadi soal, bahkan pada bahan pakaian yang sama seperti katun, memiliki karakteristik yang berbeda misalnya antara celana dan kaus. Pengenalan yang hanya berdasarkan berat ini dikatakan menjadi pemicu ketidakpuasan akan hasil cucian yang tidak optimal," bebernya.

Sementara penanaman AI pada mesin cuci LG ini memberikan kemampuan mendeteksi karakteristik cucian yang ditopang 20.000 data sebagai dasar algoritma pencucian. Dengan topangan data ini, di samping mendeteksi berat cucian, mesin cuci akan memutuskan secara otomatis gerak pencucian yang berbeda berdasarkan tingkat kelembutan cucian, meskipun dari materi yang sama seperti katun.

Di sisi lain, Rumbi Simanjuntak menyatakan, kecanggihan AI ini pun memberi manfaat pada kemudahan bagi siapapun untuk menggunakan mesin cuci ini. “Tak perlu kerumitan menguasai atau mengajari penggunaannya. Cukup pisahkan pakaian berdasarkan karakteristiknya, masukkan dan biarkan mesin cuci bekerja dengan pilihan paling sesuai untuk hasil cuci optimal,” ujarnya menjelaskan.

Untuk memberikan pilihan paling sesuai bagi pengguna, LG membuat mesin cuci Health Care AI DD dalam tiga varian berdasarkan kapasitas pencucian dan kelengkapan fitur di dalamnya. "Meski hadir dalam varian berbeda, Keseluruhan seri mesin cuci ini hadir dengan teknologi yang memungkinkan mesin cuci lebih cermat melepaskan berbagai materi merugikan untuk menjaga penggunanya tetap sehat,” pungkas Jun Yub Lee.

Sementara itu, dr Erika Nurhandayani, pediatric dermatologist, mengatakan, ada beberapa pemicu yang membuat pakaian yang telah menjalani proses pencucian membuat gatal-gatal atau alergi penggunanya. "Bisa jadi karena materi penyebab alergi yang belum tuntas tereliminasi. Ini bisa dicegah dengan memilih deterjen yang sesuai atau dari penyempurnaan pencuciannya," tuturnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8138 seconds (0.1#10.140)