Apple iPhone 12 Punya 4 Model, Tapi Tak Semua Mendukung 5G
A
A
A
CUPERTINO - Tahun depan, kabarnya iPhone 12 akan memiliki hingga empat model handphone. Semua ponsel cerdas tersebut menggunakan panel OLED, tapi tak semuanya mendukung jaringan 5G.
Bocoran ini berasal dari catatan investor JP Morgan merujuk informasi dari koleganya di AppleInsider. Mereka mengaku berkesempatan melihat dan yang berbicara tentang model dengan layar 5,4 inci; 6,7 inci; dan dua 6,1 inci.
Model terbesar menggunakan panel seluas 6,7 inci dan bersama salah satu dari mereka meengadopsi layar 6,1 inci, diyakini menawarkan spesifikasi high-end daripada yang lain. Termasuk modul foto rangkap tiga di bagian belakang dan Sensing 3D.
Handphone kemungkinan akan ditawarkan menggunakan VCSEL, seperti yang dibawa dalam spekulasi sebelumnya tentang model. Dalam praktiknya, ini akan menjadi lensa yang tidak hanya menjamin bidang pandang yang lebih luas dan opsi zoom lebih canggih. Tetapi juga kemungkinan "memperbaiki" gambar dengan memasukkan subjek yang telah terpotong secara tidak sengaja.
Sementara dua model sisanya, yaitu ponsel dengan layar 5,4 dan 6,1 inci, dipercaya hanya memiliki modul kamera ganda dan itupun tanpa penginderaan 3D. Selain itu, meskipun diharapkan semua model akan mendukung jaringan 5G, faktanya hanya "Pro" yang akan menyertakan dukungan ke jaringan 5G. Sementara ponsel lainnya hanya tersedia dengan sub-6GHz 5G.
Keempat anggota keluarga iPhone 12, yang akan tiba pada akhir tahun 2020, akan didahului dengan peluncuran iPhone SE generasi kedua. Opsi yang lebih ringkas dan model iPhone ekonomis diharapkan hadir pada bulan Maret. Singkatnya, pada akhir 2020, perusahaan Cupertino mungkin telah meluncurkan lima perangkat baru di pasar.
Menurut JP Morgan, kita bisa melihat pergeseran kebiasaan pabrikan Cupertino mulai 2021. Ini akan melibatkan rilis dua iPhone baru di paruh pertama 2021 dan diikuti oleh dua model baru di paruh kedua.
Perubahan ini dipercaya dapat membantu Apple bersaing lebih konsisten dengan rilis smartphone secara terus-menerus, sepanjang tahun, seperti yang dilakukan oleh produsen perangkat keras lainnya. Ini sekaligus bisa mengatasi kesalahan desain dan produksi, dengan kemungkinan campur tangan dan membuat perubahan yang diperlukan dalam jangka waktu hanya enam bulan, bukan satu tahun penuh.
Bocoran ini berasal dari catatan investor JP Morgan merujuk informasi dari koleganya di AppleInsider. Mereka mengaku berkesempatan melihat dan yang berbicara tentang model dengan layar 5,4 inci; 6,7 inci; dan dua 6,1 inci.
Model terbesar menggunakan panel seluas 6,7 inci dan bersama salah satu dari mereka meengadopsi layar 6,1 inci, diyakini menawarkan spesifikasi high-end daripada yang lain. Termasuk modul foto rangkap tiga di bagian belakang dan Sensing 3D.
Handphone kemungkinan akan ditawarkan menggunakan VCSEL, seperti yang dibawa dalam spekulasi sebelumnya tentang model. Dalam praktiknya, ini akan menjadi lensa yang tidak hanya menjamin bidang pandang yang lebih luas dan opsi zoom lebih canggih. Tetapi juga kemungkinan "memperbaiki" gambar dengan memasukkan subjek yang telah terpotong secara tidak sengaja.
Sementara dua model sisanya, yaitu ponsel dengan layar 5,4 dan 6,1 inci, dipercaya hanya memiliki modul kamera ganda dan itupun tanpa penginderaan 3D. Selain itu, meskipun diharapkan semua model akan mendukung jaringan 5G, faktanya hanya "Pro" yang akan menyertakan dukungan ke jaringan 5G. Sementara ponsel lainnya hanya tersedia dengan sub-6GHz 5G.
Keempat anggota keluarga iPhone 12, yang akan tiba pada akhir tahun 2020, akan didahului dengan peluncuran iPhone SE generasi kedua. Opsi yang lebih ringkas dan model iPhone ekonomis diharapkan hadir pada bulan Maret. Singkatnya, pada akhir 2020, perusahaan Cupertino mungkin telah meluncurkan lima perangkat baru di pasar.
Menurut JP Morgan, kita bisa melihat pergeseran kebiasaan pabrikan Cupertino mulai 2021. Ini akan melibatkan rilis dua iPhone baru di paruh pertama 2021 dan diikuti oleh dua model baru di paruh kedua.
Perubahan ini dipercaya dapat membantu Apple bersaing lebih konsisten dengan rilis smartphone secara terus-menerus, sepanjang tahun, seperti yang dilakukan oleh produsen perangkat keras lainnya. Ini sekaligus bisa mengatasi kesalahan desain dan produksi, dengan kemungkinan campur tangan dan membuat perubahan yang diperlukan dalam jangka waktu hanya enam bulan, bukan satu tahun penuh.
(mim)