Layanan Internet Wamena Dibatasi, Warga Hanya Bisa SMS dan Telepon
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembatasan sementara layanan data telekomunikasi di wilayah Wamena, Papua mulai Senin (23/9/2019) pukul 12.30 WIT atau 10.30 WIB.
Pembatasan itu disebut oleh Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu akan dilakukan hingga suasana kembali kondusif dan normal. "Masyarakat tetap bisa berkomunikasi menggunakan layanan suara/voice dan pesan singkat/SMS," ucapnya dalam keterangan resminya di Jakarta. (Baca juga: Menkominfo Minta Operator Batasi Layanan Data di Wamena )
Tindakan tersebut diambil demi mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Wamena. Ini diputuskan setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait.
Ferdinandus kembali mengimbau agar masyarakat semua untuk tidak menyebarkan informasi hoax, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui saluran media apa pun, termasuk media sosial. "Agar proses pemulihan kembali situasi dan kondisi keamanan di wilayah Kabupaten Wamena cepat berlangsung," harapnya.
Diketahui sebelumnya, unjuk rasa ribuan massa terdiri dari pelajar SMA, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di Wamena, Papua berujung kerusuhan berdarah.
Pembatasan itu disebut oleh Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu akan dilakukan hingga suasana kembali kondusif dan normal. "Masyarakat tetap bisa berkomunikasi menggunakan layanan suara/voice dan pesan singkat/SMS," ucapnya dalam keterangan resminya di Jakarta. (Baca juga: Menkominfo Minta Operator Batasi Layanan Data di Wamena )
Tindakan tersebut diambil demi mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Wamena. Ini diputuskan setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait.
Ferdinandus kembali mengimbau agar masyarakat semua untuk tidak menyebarkan informasi hoax, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui saluran media apa pun, termasuk media sosial. "Agar proses pemulihan kembali situasi dan kondisi keamanan di wilayah Kabupaten Wamena cepat berlangsung," harapnya.
Diketahui sebelumnya, unjuk rasa ribuan massa terdiri dari pelajar SMA, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di Wamena, Papua berujung kerusuhan berdarah.
(mim)